TEMPO.CO, Jakarta - Perum Peruri mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 500 miliar dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dari jumlah itu, sekitar Rp 250 miliar dalam bentuk cash loan (pinjaman tunai) dan sisanya non-cash loan (pinjaman nontunai).
“Untuk yang cash loan dibagi menjadi dua, yakni untuk memenuhi kebutuhan pendanaan investasi mesin percetakan sebesar Rp 209,3 miliar dan refinancing mesin-mesin Rp 40,7 miliar," kata Direktur Utama Peruri, Prasetio, selepas penandatanganan perjanjian kerja sama di kantor BRI, Kamis, 29 November 2012.
Ia menambahkan, suku bunga ditetapkan sebesar 8,2 persen. Jangka waktunya sebelas tahun untuk pendanaan mesin dan delapan tahun yang refinancing mesin.
“Untuk yang non-cash loan, BRI memberikan fasilitas bank garansi sebesar Rp 200 miliar, fasilitas penangguhan jaminan impor atau letter of credit/LC Rp 40 miliar, dan fasilitas forex line sebesar ekuivalen Rp 10 miliar.
Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI, Asmawi Syam, mengatakan, dana sebesar Rp 500 miliar tersebut merupakan kredit yang ketiga untuk Perum Peruri. Sebelumnya, BRI telah memberikan kredit investasi kepada Perum Peruri sebesar Rp 225 miliar pada 2007 dan Rp 250 miliar pada 2008.
"Investasi di Peruri dan revitalisasi teknologi mesin ini penting karena banyak pemalsuan uang sehingga butuh pengamanan yang lebih," katanya.
Selain Peruri, BRI juga berencana mengucurkan kredit untuk PT Geo Dipa Energi dan PT Petro Kimia Gresik. "Untuk Geo Dipa Energi sebesar 120 miliar. Sedangkan Petro Kimia jumlahnya belum bisa disebut," ucap Asmawi
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler:
Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?
Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa
Jokowi Pulang Nebeng Mobil Wali Kota
Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik
Kicauan Para Artis Tentang Gol Spektakuler Andik
Marzuki Alie: Laporkan Saja Sutan Bhatoegana ke Polisi!