TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengungkapkan bahwa prevalensi human immunodeficiency virus (HIV) di kelompok lelaki yang berhubungan seks dengan sesama jenis (lelaki seks lelaki/LSL) meningkat cukup tinggi.
Berdasarkan hasil Survei Terpadu dan Biologis Perilaku 2007, prevalensi HIV pada kelompok responden LSL sebesar 5,3. Tahun lalu, prevalensi HIV meningkat tajam menjadi 12,4. "Prevalensi pada kelompok LSL meningkat sampai lebih dari dua kali lipat," kata Nafsiah di kantornya, Jumat, 30 November 2012.
Peningkatan prevalensi HIV juga terdapat pada kelompok responden pria berperilaku seksual potensial risiko tinggi. Nafsiah menyebutkan prevalensi HIV kelompok ini meningkat tujuh kali lipat, dari 0,1 pada 2007 menjadi 0,7 pada 2011.
"Kelompok ini terdiri dari pria yang berpotensi melakukan hubungan seks berisiko tinggi menularkan HIV, misalnya lewat hubungan seks yang berisiko atau berganti-ganti pasangan," ujarnya.
Adapun kelompok responden yang angka prevalensinya menurun penurunan adalah waria, perempuan pekerja seks langsung, perempuan pekerja seks tidak langsung, dan pelaku tidak berbagi alat suntik.
Nafsiah menjelaskan, penularan HIV biasanya terjadi karena perilaku berisiko. Seperti hubungan seks tanpa pengaman dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. HIV juga bisa ditularkan ibu yang positif mengidap virus tersebut kepada bayi yang dikandungnya.
ISMA SAVITRI