TEMPO.CO, Surabaya - Rhoma Irama mendapat dukungan dari sejumlah ulama yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Takmir Masjid Musala Indonesia (Fahmitamami) Jawa Timur. Dukungan itu disampaikan saat Rhoma transit di Hotel Royal Jalan Kranggan, Surabaya, sebelum menghadiri acara ceramah agama di Panceng, Gresik, Sabtu, 1 Desember 2012.
Ketua Fahmitamami Jawa Timur Mujahid Ansyori mengatakan, dukungan itu merupakan respons atas desakan ulama, habaib dan politikus yang menghendaki Rhoma maju sebagai calon presiden pada pemilihan umum 2014 mendatang. Mujahid optimistis pada akhirnya nanti Rhoma akan didukung oleh partai politik.
"Politik itu hanya masalah momentum, bukan semata-mata kapabilitas calon. Saya yakin, 2014 momentumnya Rhoma sehingga partai-partai politik akan merapat dengan sendirinya," kata Mujahid, yang juga Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur ini.
Menurut Mujahid, dirinya akan melakukan pendekatan dan komunikasi dengan partai politik di Jawa Timur, termasuk dengan partainya sendiri, agar mendukung Rhoma pada pemilu mendatang. Mujahid tak mempermasalahkan bila di internal PPP pusat telah mewacanakan mengusung ketua umumnya, Surya Dharma Ali, sebagai calon presiden.
"Kultur PPP itu semua harus tunduk pada habaib dan kiai, termasuk Surya Dharma," ujar Mujahid.
Ketua PPP Surabaya Buchori Imron mengakui popularitas Rhoma pada kelas menengah ke bawah di Surabaya masih kuat. Mereka, kata Buchori, lebih mengenal Rhoma daripada para politikus calon presiden lainnya. "Popularitas Rhoma masih kuat," ujar Buhori.
Menanggapi dukungan tersebut, Rhoma tak banyak berkomentar. Menurut dia, ia tak pernah berniat mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, karena terus didesak oleh berbagai pihak agar maju, akhirnya Rhoma memahami hal itu sebagai sebuah panggilan. "Ada keterpanggilan dari dalam diri saya, terus sekarang ada dukungan, jadinya sinkron," kata Rhoma.
KUKUH S. WIBOWO