TEMPO.CO, Jakarta - Ani Bambang Yudhoyono mengajak warga DKI menjaga kelestarian lingkungan, terutama di musim hujan seperti sekarang. "Marilah kita terus menjaga lingkungan sekitar. Dengan begitu, alam akan menjaga kita," katanya sebelum menanam pohon di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, pagi ini, Sabtu, 1 Desember 2012.
Salah satu bentuknya dengan menjaga kebersihan Kanal Banjir Timur. "Salah satu penyumbang banjir adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," dia melanjutkan.
Istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga menyayangkan sikap warga yang masih membuang sampah ke KBT. "Delapan puluh persen mereka menganggap KBT adalah tempat buang sampah, limbah padat dan cair," katanya merujuk pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Padahal, KBT berfungsi sebagai sarana konservasi air dan sumber air baku bagi masyarakat Jakarta. Kawasan KBT juga diproyeksikan menjadi kawasan wisata murah bagi warga DKI dan sekitarnya. "Semakin baik kualitas lingkungan, akan berdampak nyata pada kesejahteraan masyarakat."
Djoko Kirmanto, yang juga hadir dalam kesempatan sama, mengingatkan vitalnya peran KBT. Kanal ini menampung aliran enam sungai menuju laut. "Agar tidak menimbulkan banjir di Jakarta," kata dia. Keberadaannya ditargetkan bisa mengurangi 16 dari 78 daerah rawan banjir di Ibu Kota. "Namun sekarang terjadi pencemaran di KBT."
Hasil penelitian Kementerian PU, sampah tersebut berasal dari limbah domestik padat dan cair. Sisanya dari industri, dari perkantoran sepanjang KBT, juga dari septic tank. "Termasuk dari masyarakat yang buang sampah ke sungai."
Untuk itu, Djoko menyebutkan, pihak yang berpotensi menggerakkan perubahan adalah ibu rumah tangga. "Ibu-ibu yang mengendalikan limbah rumah tangga," kata dia. Pencemaran bisa dikendalikan dengan cara reduce, reuse, dan recylce. Konkretnya, dengan mengurangi penggunaan kantong plastik yang sulit terurai di dalam tanah.
ATMI PERTIWI