TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok-kelompok vokal (boysband atau girlsband) menjadi satu di antara lokomotif pembawa demam K-pop. Kelompok-kelompok ini memiliki ciri khas sendiri.
“Mereka biasanya membawakan musik-musik hip-hop dengan tarian,” demikian tertulis dalam buku Passport to Korean Culture yang terbit 1999. “Mereka lebih menitikberatkan pada ritme dan gerakan yang unik ketimbang lirik dan melodi.”
Selain itu, para anggota boysband atau girlsband itu biasanya tampil dengan dandanan remaja. Anggota kelompok itu menekankan daya tarik seksual mereka yang tinggi. “Dengan kostum, rias, dan tarian yang tidak konvensional,” masih dikutip dari Passport to Korean Culture.
Ada pula beberapa kelompok yang anggotanya berasal dari negara berbeda. Contohnya, anggota Super Junior, Hangkyeong. Dia merupakan warga Cina. Contoh lainnya adalah Victoria dari f(x). Victoria juga merupakan warga Cina.
Demam budaya Korea dimulai dari drama serial televisi pada 2000-an. Setelah merambah ke film, wabah lagu Korea mulai merebak.
KODRAT
Berita terpopuler lainnya:
Semua tentang K-Pop
Mengapa Serial Drama Korea Digandrungi?
Demam Korea Bertahan Hingga 10 Tahun ke Depan
Indonesia Negara Penting Penyebaran Budaya Korea
K-Pop Sebagai Pintu Masuk Kebudayaan Asli Korea
Demam K-Pop, Bagaimana Pemerintah Korea?