TEMPO.CO, Jakarta - Masuk akal jika anak-anak yang berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah mempunyai risiko obesitas yang lebih rendah ketimbang mereka yang diantar jemput dengan mobil. Tapi ternyata pengaruhnya bukan cuma itu. Sebuah penelitian menunjukan anak-anak yang berjalan kaki atau bersepeda ketika bersekolah mempunyai tingkat konsentrasi yang lebih baik dibanding mereka yang diantar jemput atau menggunakan kendaraan umum.
Studi tersebut dilakukan peneliti pada dua universitas di Denmark. Hasil ini mengejutkan peneliti karena hipotesis asli mereka adalah memfokuskan pada pengaruh sarapan pagi dan makan siang pada kemampuan konsentrasi murid. "Murid yang berjalan kaki atau bersepeda untuk menuju sekolahnya tercermin dalam tingkat konsentrasi yang lebih baik sekitar empat jam berikutnya," ujar peneliti Niels Egelund, sebagaimana dilasir situs Daily Mail, Selasa 27 November 2012.
Hasil tersebut, kata Niels, menunjukan bahwa sarapan maupun makan siang mempunyai pengaruh pada konsentrasi, namun pengaruhnya kalah dibanding dengan aktivitas fisik berupa jalan kaki atau bersepeda.
"Seperti seorang murid kelas tiga, jika Anda berolahraga dan bersepeda ke sekolah,kemampuan Anda untuk berkonsentrasi meningkat setara dengan seseorang yang satu setengah tahun lebih lanjut dalam studi mereka," ujarnya.
Dalam studinya, peneliti melakukan survei pada 19.527 murid berusia lima sampai 19 tahun. Partisipan ditanyakan mengenai kebiasaan olahraga mereka dan kemudian diberikan tes pengukuran dasar konsentrasi mereka. "Kebanyakan orang tahu tentang perasaan segar setelah berolahraga, tapi mengejutkan mengetahui bahwa pengaruhnya begitu lama," kata Niels.
Penelitian sebelumnyaoleh ilmuwan dari University of Montreal, kanada, menemukan bahwa olahraga membantu otak mendapat aliran oksigen yang lebih baik. Dia juga menurunkan kelelahan mental dan menajamkan daya pikir.
AMIRULLAH
Berita Lain:
Semua tentang K-Pop
Mengapa Serial Drama Korea Digandrungi?
Demam Korea Bertahan Hingga 10 Tahun ke Depan
Indonesia Negara Penting Penyebaran Budaya Korea
K-Pop Sebagai Pintu Masuk Kebudayaan Asli Korea
Demam K-Pop, Bagaimana Pemerintah Korea?
