TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana untuk membenahi badan usaha milik daerah milik pemerintah Jakarta. Hari ini, Jokowi bertemu dengan direksi dari sejumlah BUMD di Jakarta.
"Baru perkenalan direksi, belum pembahasan," kata Direktur Utama PD PAM Jaya, Sri Widayanto Kaderi, seusai bertemu Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin, 3 Desember 2012. Jokowi memang dijadwalkan bertemu sejumlah BUMD, antara lain PD Pasar Jaya, PD PAM Jaya, dan PT Pembangunan Jaya Ancol.
Pertemuan kali ini, kata Sri Kaderi, belum membicarakan hal teknis. Namun Jokowi rencananya kembali bertemu dengan PD PAM Jaya pada minggu depan. "Rata-rata hampir setengah jam. Enggak bersama-sama. Belum ada pembahasan detail. Ke depan, dipanggil lagi," ujarnya.
Ketika ditanya bagaimana jika akan membenahi setiap BUMD, Sri Kaderi menyatakan siap. Dia pun akan membawa persoalan perairan yang selama ini dilanda Jakarta. Menurut dia, selama ini, Jakarta bergantung pada daerah-daerah penyangga soal air bersih. Hanya sekitar 4 persen air di Jakarta yang dapat diminum. Sedangkan sisanya berasal dari luar Jakarta.
Untuk itu, dia ingin berupaya menaikkan ketersediaan air bersih di Jakarta. Jika 13 kali yang melewati Jakarta telah dinormalisasi, kata Sri Kaderi, "Kami ingin ketersediaan air bersih di Jakarta mencapai 15-20 persen."
Selain itu, dia akan membawa isu renegosiasi antara PAM Jaya dan dua operator air, PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). "Kalau urusan dengan Aetra kan sudah mau beres. Tapi dengan Palyja kacau lagi karena masalah pergantian pemegang saham. Makanya kami tunggu keputusan Gubernur," katanya.
SUTJI DECILYA
Berita terpopuler lainnya:
Prancis Punya Masjid Gay Pertama
Indonesia Jadi Tuan Rumah Miss Universe
ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa
Heboh Video Ahok, PRJ Belum Mau Berkomentar
Protes Ahok Soal PRJ Dinilai Tak Tepat
