TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Kerja Hulu Listrik Dewan Perwakilan Rakyat, Effendi Simbolon, geram atas mangkirnya Menteri BUMN Dahlan Iskan di rapat dengar pendapat lanjutan ihwal inefisiensi PLN. Effendi pun menyarankan Dahlan Iskan ke psikiater. Apa alasannya?
“Kalau normal pasti patuh. Giliran menghadiri urusan BK (Badan Kehormatan) gencar, padahal bukan tupoksinya Kementerian BUMN," ujarnya, dalam rapat dengar pendapat terkait dengan inefesiensi PT PLN (Persero), Senin, 3 Desember 2012.
Effendi juga menilai Dahlan Iskan selalu berlindung di balik kegiatan presiden. "Pak Dahlan itu selalu begini, alasannya selalu presiden. Kunjungan dengan presiden, rapat dengan presiden, seolah-olah berlindung di kegiatan presiden,"
Ia pun menyesalkan pemanggilan presiden terhadap Dahlan. "Masak presiden biarkan pejabatnya ingkar? Undangan ke Dahlan sudah dikirim seminggu lalu," katanya.
Berbeda dengan Effendi, anggota komisi lainnya Sutan Bhatoegana, menduga presiden tidak tahu mengenai pemanggilan Dahlan oleh komisi energi. "Presiden itu biasanya selalu memprioritaskan rapat-rapat di komisi. Contoh saja Menteri Jero (Menteri ESDM) waktu itu pernah diminta utamakan rapat di DPR, kemudian baru nyusul agenda presiden," katanya.
Seperti diketahui, ketidakhadiran Dahlan di rapat lanjutan membuat DPR kembali gerah. Anggota Komisi dari Partai Amanat Nasional, Alimin Abdullah, mengatakan, “Dahlan tak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan persoalan inefisiensi. Kami berharap kehadiran dia bisa meminimalkan inefisiensi di PLN, tapi sekarang bagaimana?”
Rapat di DPR sedianya menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan soal inefisiensi dalam tubuh PLN sebesar Rp 37 triliun. Dengan kejadian hari ini, berarti sudah dua kali Dahlan tidak menghadiri rapat inefesiensi dengan alasan menghadiri kegiatan presiden. Sebelumnya, ia juga pernah tidak datang karena menemani presiden melakukan kunjungan ke luar kota.
ANANDA PUTRI
Berita populer
Heboh Video Ahok, PRJ Belum Mau Berkomentar
Indonesia Jadi Tuan Rumah Miss Universe
Hashim Djojohadikusumo Jadi Pembina Partai Kristen
Jangan Pernah Lakukan Ini di Korea Selatan