TEMPO.CO, Surakarta - Mantan pemain Persis Solo versi PT Liga Indonesia, Diego Mendieta, meninggal di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo pada Selasa dinihari, 4 Desember 2012, karena sakit. Selama dua bulan terakhir, penyerang asal Paraguay itu keluar-masuk rumah sakit karena gejala tifus.
Kematian pemain ini menimbulkan sedikit kehebohan. Sebab, sebelum meninggal, ia mengalami kesulitan keuangan akibat gajinya selama empat bulan belum dibayar.
Salah seorang pengurus Persis PT Liga Indonesia, Paulus Haryoto, menyatakan sudah mendengar kabar kematian Diego pada Selasa pagi. "Iya, benar. Diego meninggal di rumah sakit," katanya. Namun, soal pengurusan jenazah dan administrasi rumah sakit, dia menolak berkomentar karena Diego sudah bukan pemain Persis lagi.
Mantan Ketua Umum Persis Solo, Hadi Rudyatmo, sudah mendapat kabar bahwa kondisi Diego memburuk pada Senin malam, 3 Desember. Kemudian disusul berita bahwa Diego meninggal pada Selasa dinihari, 4 Desember.
Ia sudah mengurus administrasi rumah sakit, termasuk keperluan memulangkan jenazah Diego ke kampung halamannya.
Salah seorang teman dekat Diego di Solo, Arum, mengatakan, Diego meninggal sekitar pukul 00.02 WIB. Dia mengaku belum bisa memberi banyak informasi karena masih dipusingkan dengan gaji Diego yang belum dibayarkan selama berbulan-bulan.
Diego yang memiliki nama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero di Assuncion lahir di Paraguay pada 13 Juni 1980. Diego memiliki seorang istri dan tiga anak yang semuanya bermukim di Paraguay.
UKKY PRIMARTANTYO