TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menilai mekanisme fit and proper test pada saat proses pemilihan seseorang menjadi pimpinan tidak mampu mengukur integritas seseorang.
Ia mengungkapkan ada dua hal penting yang diperlukan dari seseorang untuk menjadi pimpinan atau pejabat publik ialah integritas dan antusias. "Integritas dan antusias. Integritas adalah segala-galanya karena kalau tidak punya integritas itu korupsinya akan dibungkus dengan baik," katanya dalam acara konferensi nasional pemberantasan korupsi, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2012.
Sedangkan antusias, menurut Dahlan, sangat penting untuk memajukan kinerja manajemen yang dipimpin seseorang. Akan tetapi, fit and proper test, menurut dia, tidak bisa menanggung persyaratan integritas. Dahlan menyampaikan cara terbaik untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki integritas dan antusias adalah dengan mempelajari track record dan mendengar sounding dari lingkungan sekitarnya.
Dahlan menjelaskan, Kementerian BUMN selama ini fokus pada pembenahan direktur utama di BUMN. Untuk menjadi direksi di BUMN, tidak lagi menurut pintar atau tidak pintar. "Kami untuk teman-teman di BUMN tidak lagi menguji kepintaran karena untuk ke tingkat direksi sudah pasti pintar," tuturnya.
Kementerian BUMN, kata Dahlan, adalah kementerian yang anggarannya paling kecil. BUMN hanya mengelola Rp 140 miliar selama satu tahun. Jika anggaran tersebut tidak dikelola oleh orang yang memiliki integritas dan antusias, maka indikasi korupsi akan terbungkus dengan baik.
FIONA PUTRI HASYIM
Berita terpopuler lainnya:
Golkar Tak Mau Dipermalukan Bupati Aceng
Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar
Bos Antivirus McAfee Tertangkap di Meksiko
Pembunuh Mahasiswi Injak Al-Quran
Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi