TEMPO.CO, Jakarta- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan, meski harga CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) tahun depan membaik. Namun belum ada perluasan pasar ekspor yang signifikan.
“Pasar ekspor CPO Indonesia masih akan tetap sama. Ada pasar ekspor baru tapi relatif masih kecil,” kata Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan ketika dihubungi Tempo, Rabu 5 Desember 2012.
Fadhil menambahkan sulitnya merambah pasar ekspor baru disebabkan kondisi ekonomi global yang masih sulit diprediksi dan produksi yang belum tentu meningkat. Pasar baru ekspor yang tengah dibidik, adalah Afrika dan Amerika Latin.
Sedangkan mengenai harga CPO tahun depan, menurut Fadhil, diprediksi berkisar 2.300 Ringgit Malaysia (RM) hingga 2.600 RM. Berdasarkan harga di pasar Malaysia, untuk pengiriman Desember, harga CPO sebesar 2.170 RM per metrik ton.
Menurut dia, produksi CPO tahun ini diprediksi mampu menembus 25,2 juta ton. Sedangkan eskpor hingga akhir tahun ini diperkirakan bisa menembus angka 19 juta ton CPO. Hingga Oktober, katanya, ekspor sudah sebesar 14 juta ton CPO.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pemerintah akan terus mengembangkan industri hilir kelapa sawit. Diharapkan, ke depannya pasar domestik akan lebih potensial ketimbang pasar ekspor. Sebab, pasar ekspor lebih rawan terhadap sensitivitas harga.
Menurutnya, sebagai negara produsen CPO terbesar seharusnya Indonesia bisa menjadi penentu harga CPO dunia. “Bukan negara lain yang menentukan harga,” katanya.
Permintaan kelapa sawit di dalam negeri dalam lima tahun ke depan diperkirakan akan mengalami kenaikan 2,2 persen hingga 2,5 persen per tahun. Permintaan terbesar didorong oleh industri berbahan baku minyak sawit non-makanan. Permintaan CPO di pasar domestik tumbuh lima persen dari 6,2 juta ton pada 2011 menjadi 6,5 juta ton pada 2012.
India dan Cina adalah pasar terbesar CPO Indonesia. Bahkan, kedua negara ini menyerap 70 persen total pasokan CPO dunia. Permintaan CPO India pada 2012 mencapai 7,1 juta ton atau naik 5,18 persen dibanding 2011 yang sebesar 6,75 juta ton. Sementara permintaan CPO Cina tahun ini sebesar 5,95 juta ton dari permintaah tahun 2011 sebesar 6,65 juta ton.
ROSALINA
Berita Terpopuler:
Pembunuh Mahasiswi Injak Al-Quran
Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi
Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK
Kata Eko ''Patrio'' Soal Bupati Garut Aceng Fikri
50 Hari Blusukan Jokowi-Ahok