TEMPO.CO, Surakarta - Konflik yang terjadi antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) diyakini akan berlarut-larut dan sulit tercapai perdamaian.
Menurut mantan anggota Komite Normalisasi PSSI, Hadi Rudyatmo, yang bisa menyatukan pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia hanyalah sanksi FIFA, Federasi Sepak Bola Dunia. "Kalau Indonesia kena sanksi FIFA, saya yakin mereka yang berselisih paham akan bersatu untuk membangun kembali sepak bola Indonesia," ujarnya kepada wartawan, Kamis, 6 Desember 2012.
Dia meminta pemerintah segera mengintervensi PSSI dan menyelesaikan persoalan di tubuh organisasi tersebut. Konsekuensi sanksi bahwa sepab bola Indonesia akan dibekukan dari keorganisasian FIFA, mau tidak mau harus diterima. "Daripada seperti ini terus, sepak bola Indonesia juga tidak akan maju. Kondisinya sama jeleknya untuk sepak bola kita," kata Hady.
Hadi berpendapat, sebenarnya FIFA sudah memberi lampu hijau bagi pemerintah untuk ikut campur. Sebab, FIFA sudah meminta pemerintah untuk membantu menyelesaikan persoalan di PSSI.
Harapannya, dia melanjutkan, dengan restu FIFA, maka sanksi dapat dihindari. Tapi, jika memang terkena sanksi, dia menilai, saat ini hal itu yang terbaik untuk kemajuan sepak bola Indonesia. "Sebaiknya Menteri Pemuda dan Olahraga segera menyiapkan perangkat untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
Hakim Garis Tewas di Tangan Remaja
Tak Cetak Gol, Messi Malah Cedera
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions