TEMPO.CO, Depok - Dokter berparas cantik yang mencoba bunuh diri, Tengku Farah Emilia, 30 tahun, sebenarnya memakai jilbab. Namun, ketika ditemukan warga saat ia mencoba bunuh diri di kebun pisang RT 6 RW 15, Beji, Depok, Farah sudah tidak memakai jilbab.
"Aslinya pakai jilbab, tapi saat ditemukan sudah enggak pakai jilbab. Dasternya yang sudah penuh darah," kata tetangga Farah, Ani, 43 tahun, Senin, 10 Desember 2012.
Farah yang tinggal di Jalan Mandor Basyir Kompleks Depok Permai Regency Kukusan, Kukusan, Beji, berjalan kaki sekitar 2 kilometer ke kebun pisang itu, Ahad kemarin. Farah sempat menusukkan pisau dapur ke perutnya sebanyak dua kali hingga mengucurkan darah. Tapi dia bisa diselamatkan warga setempat.
Beruntung warga setempat cepat merampas pisau dari tangan Farah kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Graha Permata Ibu, Beji, untuk divisum. Farah mengalami luka di bagian perutnya, tapi tidak terlalu parah. Setelah memastikan Farah sudah kuat kembali, polisi melakukan pemeriksaan dan membuat laporan polisi di Polsek Beji. Kemudian Farah dijemput oleh suaminya.
Menurut Ani, siang itu Farah tiba-tiba keluar tanpa pamit kepada pembantunya. Saat keluar Farah masih memakai jilbab. Diduga jilbab Farah lepas dalam perjalanan. "Emang cantik banget orangnya," katanya.
Ani mengatakan Farah baru satu pekan pindah ke perumahan tersebut, dengan mengontrak sebuah rumah. Selama ini, kata dia, Farah belum berkenalan dengan warga setempat dan dia kelihatan pendiam. Ketika ditanya apakah pernah mendengar ada keributan di rumah Farah. "Enggak tahu karena enggak pernah kedengaran ribut-ribut," katanya.
Akhir-akhir ini, kata Ani, Farah kelihatan kayak orang bingung. Farah memiliki seorang anak bernama Nisa, 1,5 tahun. "Sekarang dia hamil lagi sudah sembilan bulan," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, rumah Farah terlihat sepi. Di dalam hanya terlihat pembantunya yang sedang mengurus rumah. Menurut Ani, Farah pergi bersama suaminya dan anaknya sejak pagi. "Kelihatannya sudah sehat sekarang," katanya.
Sementara itu, polisi belum mengetahui motivasi Farah mencoba bunuh diri. Kepala Kepolisian Sektor Beji Ajun Komisaris Agus Widodo mengatakan penyidik masih menyelidiki alasan tindakan Farah tersebut. Polisi telah meminta keterangan dari keluarga Farah. Diketahui Farah memang sering berhalusinasi, tapi baru kali ini dia mencoba bunuh diri. "Kami masih mencoba selidiki motifnya, kami belum tahu. Masih kami kumpulkan informasi dari keluarganya," katanya.
ILHAM TIRTA