TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun pengisian bahan bakar gas Daan Mogot milik Pertamina dan yang dioperasikan Pertamina (COCO) mulai beroperasi pada Senin, 10 Desember 2012. SPBG Coco pertama ini berkapasitas 1 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 30 ribu setara Premium (lsp) per hari.
Investasi SPBG sebesar US$ 3,7 juta ini berasal dari kocek Pertamina sendiri. Sebelumnya, dalam APBNP 2012, pemerintah merencanakan pembangunan 33 SPBG dari dana APBN untuk mendukung program konversi BBM ke BBG. “Pembangunan SPBG Coco ini diharapkan dapat menjadi SPBG percontohan dalam pembangunan infrastruktur gas alam terkompresi (CNG) lainnya yang akan dibangun menggunakan APBN,” kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Desember 2012.
Karen menyatakan SPBG Pertamina ini akan melayani kebutuhan BBG untuk bus Transjakarta, angkutan kota, taksi, bajaj, dan kendaraan pribadi. Hal ini untuk memenuhi penugasan pemerintah kepada Pertamina melalui Peraturan Presiden No 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga sebagai pelaksana penyediaan dan pendistribusian bahan bakar CNG pada tahun 2012 dan 2013. “Program diversifikasi BBM ke BBG ini sebagai upaya untuk mengurangi subsidi pemerintah terhadap BBM serta menciptakan lingkungan yang bersih,” tutur Karen.
SPBG Daan Mogot menyediakan pengering untuk mengurangi kadar air dalam BBG sehingga BBG lebih aman untuk kendaraan. Sebelumnya, tingginya kadar air di BBG di Indonesia membuat kualitas BBG jelek dan bisa menyebabkan tangki BBG kendaraan meledak.
Selain itu, Pertamina juga meluncurkan merek Pertamina Envogas, merk bahan bakar gas milik Pertamina. Penggantian merek ini, menurut Karen, dilakukan untuk menghindari kerancuan dengan singkatan jenis bahan bakar gas. ”Penggunaan nama BBG sebagai merek memunculkan banyak kebingungan karena memiliki kerancuan dengan akronim salah satu jenis bahan bakar, yaitu bahan bakar gas,” kata Karen.
Nama Envogas dipilih untuk menggambarkan semangat Pertamina menyediakan bahan bakar ramah lingkungan untuk masyarakat.
BERNADETTE CHRISTINA