TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN enggan menanggapi dugaan suap Roll-Royce. "Saya belum tahu jadi belum bisa berkomentar, daripada nanti salah menanggapi," ujar Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN Hambra Samal di Jakarta, Selasa, 11 Desember 2012.
Namun, bila persoalan ini telah masuk ranah hukum, Hambra mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. "Kalau sudah hukum sudah jelas, biarkan di sana berjalan proses hukumnya."
Ia pun kembali menegaskan tidak bisa berkomentar banyak. "Wah, maaf ya," katanya.
Sebelumnya, harian The Sunday Times edisi Minggu mengangkat kisah kongkalikong Roll-Royce dengan Tommy Suharto dalam berita terbitan bertajuk “Rolls-Royce accused of paying $20m bribe to dictator's son”.
Dalam berita itu dikisahkan Tommy Suharto pada 1990-an berperan memenangkan kontrak pengadaan mesin pesawat Airbus A330 yang dipesan Garuda Indonesia dari Airbus.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler:
Habibie Pengkhianat Bangsa, Ini Tulisan Lengkapnya
SBY Marah, Alex Noerdin di Amerika Serikat
Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Center Santai
Partai Demokrat Digerogoti Anak Kos
Joko Widodo Tundukkan Sutiyoso