TEMPO.CO, Jakarta- Bakso oplosan berbahan daging babi juga ditemukan di Jakarta Barat. Suku Dinas Peternakan dan Perikanan menyatakan bakso tersebut ditemukan di beberapa pasar di wilayah Jakarta Barat. Penemuan itu berawal dari tes laboratorium yang dilakukan pada Rabu, 12 Desember 2012.
Sebanyak 34 sampel diambil dari enam lokasi, yakni Pasar Kopro, Kemiri, Duta Mas, Puri, Grogol, dan sebuah pabrik di Kapuk, Cengkaren, Jakarta Barat. "Ada tiga sampel yang mengandung babi, yaitu dari Pasar Kopro, Puri, dan Grogol," kata Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Eviati, Kamis, 13 Desember 2012.
Bakso oplosan itu,menurut dia, sulit dibedakan dari bakso sapi murni. "Warnanya sama, jadi sulit dibedakan secara kasat mata," ujar dia. Kalau bakso terbuat dari daging babi murni, warnanya lebih putih atau pucat daripada bakso sapi.
Namun, dari segi harga terdapat perbedaan yang cukup mencolok, "Bakso oplosan biasanya dijual seharga Rp 300 hingga Rp 1500 per butir, sesuai ukuran. " kaka Eviati. Sedangkan bakso sapi ukuran terkecil biasanya dijual dengan harga Rp 1.000 per butir.
Eviati mengatakan, bakso oplosan tersebut ditemukan di penjual bakso curah. Bakso dijual di lapak tanpa kemasan dan tak diberi keterangan mengandung babi. "Baksonya ditebar di dalam baskom, tidak di dalam kemasan," katanya.
Pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak terkait penemuan bakso oplosan tersebut. “Kami akan melakukan sidak bersama-sama dengan pihak kepolisian,” ujar Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Moris Parlindungan Sihombing.
Tes laboratorium juga akan dilakukan di tempat sidak, agar pedagang yang memiliki bakso babi langsung ketahuan. Sementara itu penindakan bagi pedagang yang kedapatan menjual bakso oplosan akan diserahkan ke kepolisian.
ANGGRITA DESYANI