TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari ini akan menemui Asosiasi Pedagang Bakso terkait kasus bahan baku bakso daging sapi yang dioplos dengan daging babi. Terkait penggunaan daging babi untuk bakso yang sedang marak, Basuki mengatakan, "Mana enak daging babi dibuat bakso, lebih enakan daging sapi-lah," ujarnya sambil tertawa. "Lagi pula kan daging babi harganya mahal, loh," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Desember 2012. (Baca: 50 Kilogram Daging Babi untuk Bakso Disita)
Sebelumnya diberitakan, Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan menyita 50 kilogram daging babi yang akan diolah menjadi bakso. Daging itu diperoleh di tempat penggilingan daging di belakang Pasar Cipete, Jakarta Selatan. "Kami temukan daging babi itu di freezer," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Nurhasan, Selasa, 12 Desember 2012.
Penggerebekan digelar dinihari tadi. Selain Suku Dinas Peternakan, penggerebekan melibatkan polisi dan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI). Selain daging babi utuh, petugas juga menyita 15 kilogram daging yang sudah digiling. Daging itu diduga campuran dari daging sapi, ayam, dan babi.
Dalam penggerebekan tersebut, enam orang ditangkap untuk diperiksa. Empat di antaranya pemilik dan karyawan usaha penggilingan. Sedangkan sisanya adalah pedagang bakso.
Menurut Nurhasan, pada November lalu, instansinya mendapat laporan tentang peredaran daging babi secara ilegal. Daging itu digiling bersama daging sapi dan ayam sebagai bahan pembuat bakso. Kecurigaan muncul karena harga daging dijual sangat murah. (Baca: Begini Cara Eka Memperoleh Daging Babi untuk Bakso)
Suku Dinas Peternakan segara menindaklanjuti laporan itu dengan memeriksa sampel daging ke laboratorium. "Hasilnya positif, bahan bakso mengandung unsur daging babi," kata Nurhasan. Dengan memegang hasil laboratorium itu, akhirnya dilakukan penggerebekan.
Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Asnawi, khawatir bakso yang sudah dicampur dengan daging babi ini sudah merebak hingga ke kawasan Jabodetabek. "Informasi ini dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dampak dari mahalnya daging sapi dan kurangnya pasokan daging sapi," kata Asnawi.
TRI ARTINING PUTRI