TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bersyukur Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Dalam rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang, hari ini, FIFA memang memutuskan untuk memperpanjang waktu bagi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menyelesaikan konflik hingga Februari 2013.
"Tentu kami bersyukur tidak ada sanksi sehingga semua aktivitas masih bisa berjalan baik," kata Ketua tim Gugus Tugas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Rita Subowo, Jumat, 14 Desember 2012.
Rita pun berharap semua pihak yang bersetru bisa memanfaatkan momen ini dengan mempercepat penyelesaian masalah. Sebagai langkah kongret ke depan, Rita mengatakan akan meminta penjelasan kepada semua pihak, terkait hal-hal yang masih bisa dinegosiasikan, sehingga tidak lagi ada perbedaan persepsi.
Dia akan tetap meminta kesadaran dari dua pihak untuk menempatkan kepentingan Merah-Putih di atas segalanya. "Jangan lupa bahwa sanksi hanya dtunda. Jika Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) sudah capek, mungkin selesai," katanya.
Adapun Ketua Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mattalitti, menyambut baik keputusan FIFA yang menambah waktu penyelesaian kisruh bagi Indonesia. "Kami menyambut baik. Yang terpenting, pemerintah segera menenagahi permasalahan dualisme ini sesuai dengan surat FIFA," ujar La Nyalla Mattalitti.
Tim Gugus Tugas sendiri dibentuk Kemenpora untuk membantu penyelesaian kisruh PSSI. Tindakan itu diambil setelah mendapat surat FIFA pada 26 November 2012, yang menyebut bahwa Indonesia kemungkinan akan disanksi jika tidak kunjung menyelesaikan kisruh sepak bola domestik.
Tim terdiri dari Rita SUbowo, yang juga menjabat Ketua Komite Olimpiade Indonesia; Agum Gumelar, yang pernah menjabat Ketua PSSI; Joko Pekik, yang menjabar Deputi Pembinaan Prestasi Kemenpora; dan Sekretaris Menpora, Yuli Mumpuni.
ARIE FIRDAUS