TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan partainya. Ia mengatakan sepanjang 11 tahun perjalanan Demokrat, partainya tak lepas dari kekurangan.
"Saya mohon maaf kepada bangsa Indonesia jika ada yang tak berkenan," kata SBY ketika berpidato di Silaturahmi Nasional Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu 15 Desember 2012.
SBY juga meminta partainya mengakui Demokrat masih memiliki banyak kekurangan. Demokrat, kata SBY, harus introspeksi dan mendengar kritik masyarakat. Partai harus mengejar kekuasaan dengan cara yang adil, mendidik, dan beretika. "Jangan dengan cara yang merusak dan tidak patut," katanya.
Politisi Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan permintaan maaf SBY patut diapresiasi. Pernyataan itu menunjukkan kebesaran hati SBY meminta maaf mewakili partainya. "Ia meminta maaf atas pelanggaran hukum yang dilakukan oknum partai," kata Ramadhan. "Tentu pelanggaran itu mengganggu emosi rakyat," katanya.
Dalam pidato yang berbeda, SBY mengakui elektabilitas partainya tengah menurun. "Itu yang harus dijawab 2014 mendatang," kata Ketua DPP bidang eksternal Partai Demokrat Andi Nurpati mengutip pidato tertutup SBY.
Setahun terakhir partai berlambang Mercy ini didera banyak kasus korupsi yang menghebohkan. Mulai dari kasus kaburnya mantan Bendahara Umum Nazaruddin, penetapan Angelina Sondakh sebagai terdakwa korupsi, dan penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus Hambalang.
FRANCISCO