TEMPO.CO, Newtown - Seorang pria 20 tahun, yang diduga menderita kelainan jiwa, menerobos masuk ke sebuah sekolah dasar di Connecticut, 62 mil di timur laut Kota New York, pada Jumat pagi waktu setempat, 14 Desember 2012, dan mengumbar tembakan ke segala penjuru. Dilaporkan, 26 orang tewas, termasuk si penembak yang akhirnya bunuh diri di dalam kompleks sekolah itu.
Si penembak yang kemudian diidentifikasi sebagai Adam Lanza itu pertama-tama menembak mati ibunya sendiri, yang merupakan guru di SD Sandy Hook itu. Dia kemudian mengumbar tembakan ke segala arah, menewaskan 20 siswa SD berusia 5-10 tahun. Lima orang dewasa yang ada di sekolah itu juga menjadi korban penembakan.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama sudah menyampaikan belasungkawa yang disiarkan televisi secara langsung. Dalam pernyataannya, Obama mengutuk penembakan ini. "Sebagian besar korban yang tewas hari ini adalah anak-anak. Anak-anak yang tak bersalah berusia 5-10 tahun," katanya dengan raut wajah penuh duka.
Setelah terdiam lama, Obama berujar sambil mengusap air matanya, "Mereka seharusnya punya kehidupan panjang di depan mereka: ulang tahun, kelulusan, pernikahan, dan anak-anak mereka sendiri."
Polisi saat ini sedang memeriksa saudara si penembak maut, Ryan Lanza, untuk mencoba mengetahui motif penembakan. Sebuah mayat yang diduga terkait dengan insiden ini ditemukan di lokasi lain di Connecticut.
Penembakan maut di SD Sandy Hook ini merupakan salah satu yang paling buruk dalam sejarah Amerika Serikat. Sebelumnya, penembakan massal serupa pernah terjadi pada 2007 silam di Universitas Virginia Tech, yang menewaskan 33 mahasiswa.
NYT | WAHYU