TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Barack Obama terlihat emosional kala berpidato seusai peristiwa penembakan di sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut, Jumat kemarin. "Kita terlalu banyak mengalami hal seperti ini, kita harus bersatu mencegah hal seperti ini terjadi kembali," kata dia di Washington DC, Amerika Serikat, Jumat, 14 Desember 2012 waktu setempat atau Sabtu dini hari.
Obama mengajak seluruh masyarakat Amerika Serikat berempati penuh atas tragedi ini. Adam Lanza diduga menembak siswa sekolah dasar. Kejadian ini menewaskan 26 orang, 20 di antaranya adalah anak-anak. Adam Lanza bunuh diri dan ibunya diduga juga tewas di dekat lokasi kejadian.
"Apa yang terjadi di sana harus kita rasakan. Anak-anak itu (korban) adalah juga anak-anak kita," kata Obama.
Obama sempat menangis kala menyampaikan ucapan belasungkawa ini. Air matanya menetes kala ia mengenang anak-anak yang menjadi korban penembakan tersebut. "Mereka harusnya punya kehidupan yang panjang. Merayakan ulang tahun, kelulusan, pernikahan, dan membesarkan anak-anak mereka sendiri," ujarnya sambil menyeka air matanya.
Ia berkata bersama istrinya Michelle akan memeluk lebih erat putri-putrinya paska kejadian ini. Ia juga mendorong warga Amerika membantu sebisa mungkin untuk menghilangkan trauma dan mencegah kejadian seperti ini terulang kembali. "Ini bukan reaksi seorang presiden, ini reaksi seorang ayah," ujarnya.
Penembakan di Connecticut terjadi pada Jumat pagi waktu setempat. Penembak yang diidentifikasikan bernama Adam Lanza masuk ke sekolah dan memuntahkan peluru ke segala arah di sekolah tersebut.
HUFFTINGTON POST | ANDI PERDANA