TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya kasus daging babi dalam bakso di sejumlah wilayah di Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, gerah. Dia pun meminta agar dinas terkait, Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta, segera melakukan razia untuk pembuatan bakso haram di Jakarta. "Ini tiap hari sudah dirazia dan ketemu," kata Jokowi di Jakarta, Ahad, 16 Desember 2012.
Dia akan secepatnya mengadakan rapat dengan Dinas Peternakan dan Perikanan agar permasalahan itu dapat segera diselesaikan. "Kami akan bicara dalam minggu-minggu ini. Supaya cepat rampung," ujar Jokowi.
Untuk menanggulangi masalah itu, dia pun menginginkan agar pasokan daging sapi diperbanyak. Dengan stok daging yang mencukupi, diharapkan tidak ada lagi daging oplosan seperti yang ada akhir-akhir ini.
Bakso yang mengandung daging babi menyebar luas di Jakarta. Tidak hanya di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan, bakso dengan kandungan daging babi ditemukan di Jakarta Timur. (Lihat: Daging bakso yang mengandung babi beredar luas di Jakarta)
"Dari delapan sampel yang kami ambil, dua pedagang bakso menggunakan daging babi di dalam baksonya," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Jakarta, Ipih Ruyani, kepada Tempo, Kamis, 13 Desember 2012.
Baca Juga:
Dinas, kata Ipih, melakukan percobaan di lima wilayah Jakarta. Tiga di antaranya ada yang menggunakan daging babi dalam baksonya. Dari 46 pedagang bakso di Jakarta Selatan, enam di antaranya menggunakan daging babi. Sedangkan satu dari enam pedagang bakso di Jakarta Utara menggunakan kandungan daging babi.
Di Jakarta Timur ditemukan dua dari delapan pedagang menggunakan daging babi. Sedangkan dari delapan sampel di Jakarta Pusat tidak ditemukan kandungan daging babi. "Kalau di Jakarta Barat belum keluar hasilnya. Baru besok bisa dilihat datanya," katanya.
SUTJI DECILYA