TEMPO.CO, Jakarta-Pertarungan di dunia maya antartim sukses para calon Gubernur Jawa Barat dan wakilnya menghangat. Lewat media sosial, seperti Twitter, mereka rajin berpropaganda. Namun sebagian besar kicauan itu tak mewakili jumlah suara dukungan dari warga.
Sebuah lembaga yang memantau kicauan pengguna Twitter di Bandung, NoLimit, menemukan fenomena baru tentang perang virtual dalam Pilkada Jawa Barat 2013. Kebanyakan kicauan yang terkait dengan Pilkada Jawa Barat merupakan hasil kerja mesin politik yang mereka sebut sebagai “cyber army”.
“Kami dapat data aneh. Tweet yang sama diproduksi banyak orang serentak, hingga ada yang sampai 30 orang,” kata pendiri sekaligus CEO NoLimit Aqsath Rasyid yang ditemui Tempo di kantornya Senin 17 Desember 2012.
Semula, pemantauan yang dilakukan NoLimit sejak 23 November hingga 15 Desember 2012 itu bertujuan mengukur banyaknya kicauan yang mendukung para bakal calon gubernur dan wakilnya. Ternyata, isinya lebih didominasi oleh kicauan tim sukses masing-masing kandidat mengenai hal yang bagus-bagus, meski ada juga yang netral.
Menurut Aqsath, kerja cyber army itu tak menunjukkan jumlah suara pendukung calon. Mereka menjalankan prinsip pemasaran dan berharap ada korelasi kemenangan di media sosial dengan hasil pemilihan kepala daerah.”Semua calon memiliki cyber army, tapi hanya tiga mesin politik yang rajin mengkampanyekan calon pasangannya di Twitter,” kata master Teknik Informatika dari ITB 2012 itu.
“Pasukan” pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, yang tercatat ada 189 orang di Twitter, sementara unggul dengan jumlah penyebutan nama kandidat sebanyak 136 ribu dari total 150 ribu mention. Posisi kedua, ada Dede Yusuf-Lex Laksamana, yang punya 63 orang pasukan dengan hasil 24 ribu sebutan. Ketiga, pasangan Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki, yang punya 52 orang cyber army dengan penyebutan 17 ribu nama kandidat.
Mengenai topik yang diangkat dan populer di Twitter, cyber army Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar mengumbar soal penghargaan yang diterima keduanya dan logo kampanye. Sedangkan topik populer Dede Yusuf-Lex Laksamana tentang acara menginap di rumah warga kampung. Rieke-Teten berbeda lagi. “Mereka paling terlihat polanya kalau dikaitkan dengan Jokowi,” ujarnya.
ANWAR SISWADI