TEMPO.CO, Jakarta - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) meningkatkan intensitas sosialisasi dan konsolidasi untuk memenangkan Ketua Umum partai, Wiranto pada pemilihan presiden 2014 mendatang.
"Guna mengantarkan Wiranto maju sebagai capres, seluruh kader diwajibkan untuk terus membangun komunikasi pada masyarakat," kata Sekretaris Fraksi, Saleh Husin, di Jakarta, Kamis, 20 Desember 2012.
Menurut Saleh, momen libur Hari Raya Natal dan akhir tahun dijadikan partai sebagai waktu yang pas untuk meningkatkan sosialisasi pencalonan Wiranto sebagai presiden untuk pemilu mendatang.
Hampir seribu anggota legislatif dari Hanura yang berasal dari tingkat Dewan Perwakilan Rakyat hingga DPR kabupaten dan kota dikerahkan untuk menyukseskan sosialisasi Wiranto.
"Misalnya, saya yang saat ini menuju ke daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II untuk bergabung bersama masyarakat yang lagi merayakan Natal serta kegiatan sosial lainnya," ucapnya.
Keputusan mencalonkan Wiranto sebagai presiden sudah dideklarasikan partai pada Rapat Koordinasi Nasional Hanura awal tahun ini. Alasan Hanura mendukung purnawirawan TNI itu, kata Saleh, bukan lantaran Wiranto itu Ketua Umum.
"Kami lebih melihat kemampuan leadership dan keberanian dia dalam mengambil keputusan." Pengalaman dan jam terbang Wiranto dalam dunia politik dinilai juga sangat matang.
Meskipun begitu, Saleh mengakui untuk bisa mengusung calon, Hanura butuh suara besar dalam pemilu. Sesuai amanat Undang-Undang Pemilihan Presiden Nomor 42 Tahun 2008, setiap calon presiden harus didukung partai atau gabungan partai dengan 25 persen suara atau 20 persen kursi di DPR.
Karena itu, Hanura juga tengah serius meningkatkan suara partai di setiap daerah pemilihan. Pada pemilihan umum pada 2009 lalu, Hanura hanya berhasil meraup 3,7 persen suara.
Dengan suara ini, Hanura menjadi nomor buncit dari total sembilan partai yang punya kursi di DPR. Sedang untuk pemilu 2014 nanti, partai menargetkan bisa meraup hingga 14 persen suara.
Selain menggenjot suara, Saleh melanjutkan, Hanura terus membangun komunikasi politik dengan semua partai. Namun, hingga kini belum ada keputusan soal koalisi yang akan dibangun. "Untuk koalisi tentu belum diputuskan karena harus menunggu hasil pemilu legislatif nanti," ujarnya.
IRA GUSLINA SUFA