TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengerahkan sedikitnya 6.000 personel untuk mengamankan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2013.
"Daerah ini mendapat perioritas utama dalam pengamanan Natal, karena banyak warga akan merayakan Natal," kata Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Ricky Sitohang, saat menggelar apel kekuatan di lapangan Polda NTT, Jumat, 21 Desember 2012.
Jumlah itu belum termasuk personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), petugas Dinas Perhubungan, dan Dinas Pemadam Kebakaran yang dikerahkan untuk membantu Polri.
Menurut Ricky, ribuan polisi tersebut akan ditempatkan di lokasi rawan dan ruas jalan tertentu untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Mereka juga mengamankan gereja, pusat pembelanjaan, dan lokasi wisata. "Kebut-kebutan dan musik jalanan yang biasanya digelar di bahu jalan, dilarang," ujarnya.
Dalam acara tersebut, Ricky membacakan kata sambutan Kapolri, Jenderal Timur Pradopo. Kapolri mengingatkan peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas pada setiap perayaan Natal dan tahun baru yang bisa mencapai lebih dari 100 persen. Pada 2010, Polri mencatat kecelakaan lalu lintas sebanyak 583 kasus, kemudian meningkat pada 2011 menjadi 2.869 kasus.
Kapolri juga mengingatkan seluruh Polda untuk mewaspadai gangguan kamtibnas pada perayaan Natal dan tahun baru, termasuk pencurian kendaraan bermotor, serta pencurian dengan kekerasan yang belakangan ini marak di sejumlah daerah.
YOHANES SEO