TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah membangun jutaan jaringan Wi-Fi publik disambut positif perusahaan penyedia jasa Internet. Semuel A. Pangerapan mengatakan, hal ini membuka peluang bagi mereka untuk menjadi kontraktor yang membangun jaringan ini.
"Perusahaan saya membangun jaringan milik Kementerian Komunikasi dan Informasi di beberapa provinsi di Sumatera," kata Semuel, yang juga Presiden Direktur PT Jasnita Telekomindo, kepada Budi Riza dari Tempo, pekan lalu.
Jaringan Wi-Fi ini juga berfungsi mendongkrak mutu pendidikan lewat akses buku digital secara gratis. (Baca: Berlomba Menabur Free Wi-Fi di Nusantara)
Bagaimana Asosiasi melihat rencana ini?
Bagus sekali. Saya melihat ini perlu dilakukan karena harga frekuensi Wi-Fi mahal dan kapasitasnya terbatas. Frekuensi Wi-Fi itu tidak memakan spektrum 3G, jadi dia mensubsitusi jaringan data di daerah-daerah tertentu yang padat pemakaiannya. Biayanya juga murah.
Apakah target pemasangan 10 juta titik dalam tiga tahun realistis?
Ini memang lebih mudah dilakukan dibanding membangun jaringan GSM. Operator telekomunikasi bisa memasang router-nya di menara-menara telekomunikasi yang sudah dia bangun sebelumnya.
Apa kekurangan dari layanan ini?
Keanehan dari Wi-Fi adalah jika antara frekuensi yang satu dan yang lain berbenturan, sehingga akan melemahkan jangkauan.
Apa tanggapan Anda soal pembatasan pemakaian per pengguna hingga 20 menit?
Kalau itu hotspot yang free (gratis), ya, terserah operatornya. Kita harus bersyukur sudah dikasih. Ini supaya kita bisa berbagi dengan yang lain.
Penyedia routers yang bagus untuk Wi-Fi?
Yang bagus itu ada Cisco, Motorola, dan lainnya. Yang penting satu sama lain bisa terkoneksi dengan stabil.
Apa dampak layanan Wi-Fi publik ini untuk pengajaran di sekolah?
Kalau kita bicara sekolah, berarti itu pada bagian kontennya. Manfaatkanlah. Bagaimana cara menumbuhkan konten Indonesia? Pendidikan punya bujet besar, jadi arahkan dan bikin konten yang sesuai. Digitalisasi buku-buku sekolah sangat penting.
Seperti apa?
Misalnya, Kementerian Pendidikan bisa membeli hak properti intelektual buku lalu melakukan digitalisasi dan menyebarkannya secara gratis. Belinya pakai dana masyarakat yang sudah dianggarkan.
Apa semua operator telekomunikasi perlu dilibatkan untuk Wi-Fi publik ini?
Semua dilibatkan, tapi pelaksanaannya cukup satu konsorsium saja untuk pemasangan Wi-Fi publik ini supaya tidak tabrakan. Dana investasi bisa dari berbagai perusahaan telekomunikasi. Dengan begitu, jaringannya terbuka dan bisa digunakan lintas pengguna dari perusahaan telekomunikasi yang berbeda.