TEMPO.CO, Depok--Jakarta harus bersiaga banjir karena ketinggian air di Pos Pantuan air jembatan Panus Depok menunjukan siaga tiga. Pada pukul 20.30 WIB ketinggian air di tempat pantauan air itu mencapai titik 240 Centimeter.
"Itu berarti, Depok berada di status siaga tiga," kata Petugas Pos Pemantau Sungai Ciliwung di Depok, Arman, Sabtu, 22 Desember 2012.
Menurut Arman, hal itu diakibatkan hujan deras di wilayah Depok dan daerah Ciawi, Bogor sepanjang sore tadi. Ketinggian air siaga tiga bertahan beberapa jam sejak pukul 17.00 WIB. Hal itu disebabkan oleh tambahan air yang datang dari Bogor. Air dari Bogor biasanya tiba di Depok dalam waktu empat jam.
Berikut statistik siaga untuk jembatan Panus. Status normal sampai pada angka 150 centimeter, siaga IV 180-200 centimeter, siaga III 200-270, siaga II 270- 350 centimeter, dan siaga I 350 centimeter- seterusnya.
Menurut data PU, jika ketinggian air di Jembatan Panus berada di angka 200 akan berpotensi banjir di beberapa wilaya di Jakarta. Air yang melewati sungai Ciliwung Depok ini akan sampai ke Jakarta pada kurun waktu delapan jam.
Dari data PU di Pos pemantau air ini, ada beberapa wilayah yang harus waspada banjir jika pintu air Jembatan Panus menujukan siaga. Diantaranya,
Pangadengan, Gang Arus, Rawajati, Kali Bata, Bukit Duri, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melalayu, Matraman Dalam, dan daerah lain sepanjang Ciliwung.
Sejauh ini, lanjut Arman, ketinggian air masih bertahan di angka 240 centimeter. Sementara ketinggian air di Katulampa berangsur turun yakni 80 centimeter.
"Jam 20.30 masih bertahan. Katulampa 80 centimeter, diprediksi siap - siap warga ibukota (Jakarta) dapat banjir kiriman besok pagi," kata Arman.
ILHAM TIRTA