TEMPO.CO, Banyuwangi - Antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 24 Desember 2012, semakin parah. Ribuan kendaraan yang didominasi truk, bus pariwisata, dan mobil pribadi memadati semua area parkir pelabuhan. Bahkan antrean memanjang hingga 15 kilometer di Desa Bengkak, Wongsorejo. Kendaraan harus rela antre 10 jam lebih supaya bisa masuk kapal.
Antrean kendaraan ini dimulai Minggu malam, 23 Desember 2012. Namun, hingga Senin hari ini, pukul 09.00, kepadatan belum bisa terurai. Para sopir mengeluhkan lambannya pelayanan PT ASDP Ketapang.
Supri, 35 tahun, misalnya. Sopir truk pengangkut sembako dari Surabaya tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat, ini sudah tertahan 10 jam lebih. "Saya antre mulai Minggu jam 11 malam," kata dia.
Menurut Supri, kondisi ini merugikan sopir karena uang saku dari perusahaan sebesar Rp 100 ribu tidak cukup. "Biaya makan-minum akhirnya membengkak," kata dia.
Supri meminta supaya PT ASDP Ketapang mau memberikan ganti rugi berupa makanan supaya mengurangi beban sopir. "Ini kan juga karena pelayanan pelabuhan yang lamban," kata dia.
David Aditya, kernet bus Akas Indonesia Indah jurusan Denpasar, Bali, mengaku sudah tertahan sejak Senin pukul 05.00. Menurut dia, lamanya antrean membuat uang operasional membengkak.
Normalnya, uang operasional dalam sehari sebesar Rp 485 ribu. Namun saat ini membekak hingga lebih dari Rp 500 ribu. "Kebutuhan solar biasanya 250 liter, sekarang bertambah jadi 300 liter," kata dia.
IKA NINGTYAS