TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan banjir paling parah terjadi di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Di tempat itu, sebanyak delapan RW terendam air dengan ketinggian 30-250 sentimeter. "Sebanyak 1.508 KK dengan 3.426 jiwa menjadi korban," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin, 24 Desember 2012.
BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta telah mendirikan posko penanganan darurat dan dapur umum di setiap kelurahan yang dilanda banjir. Untuk Kelurahan Kampung Melayu, BNPB memberikan bantuan logistik dan peralatan di posko Kampung Melayu. Bantuan itu terdiri dari 30 dus makanan lauk-pauk, 25 boks peralatan dapur, 50 tenda gulung, 45 kids ware, 48 selimut, 24 karung beras, 19 karung gula, 15 kilogram garam, 121 dus air mineral, 18 dus minyak goreng, 84 dus mi instan, dan 67 dus makanan siap saji.
Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, mengatakan, jumlah pengungsi korban banjir di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, terus bertambah. Menurut dia, tingginya genangan air di permukiman warga, yang mencapai sekitar 3 meter, membuat warga harus diungsikan. "Jumlahnya masih terus bertambah, karena yang sebelumnya, warga bertahan di lantai dua rumahnya terpaksa diungsikan," kata Bambang di lokasi banjir RT 04 RW 03.
Sebanyak 53 RT dari delapan RW, yang terdiri dari 2.599 kepala keluarga dengan 7.335 jiwa, rumahnya terendam banjir. Menurut Bambang, untuk sementara, warga diungsikan ke posko Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Masjid At-tawwabin, Rumah Sakit Hermina, dan posko di setiap RW. "Di Sudin Kesehatan, ada 273 jiwa yang mengungsi, RS Hermina ada 51 orang, Masjid At-tawwabin ada 161 orang, dan posko RW 07 ada 35 orang mengungsi. Jumlahnya masih berubah terus," ujarnya.
Saat ini, bantuan yang sudah diterima untuk korban banjir di Kampung Pulo berupa makanan, selimut, obat-obatan, dan dua perahu karet untuk evakuasi warga. "Bantuan dari BNPB dan PMI yaitu makanan dan perahu karet. Sudin Sosial memberikan selimut dan obat-obatan di posko kesehatan," kata Bambang.
Ketua RT 3, Budi, mengatakan, air mulai masuk ke permukiman warga mulai pukul 21.00 tadi malam, setinggi 1 meter. Kemudian, hingga pukul 01.00, Kali Ciliwung semakin meluap sampai sekitar 3 meter akibat banjir kiriman dari Katulampa, Bogor. "Pagi tadi pukul 09.00 naik lagi airnya sampai sekitar 3,5 meter," kata Budi.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler:
Jemaat HKBP Filadelfia Terancam Tak Rayakan Natal
Katulampa Siaga 2, Jakarta Waspada Banjir
Ciliwung Meluap, Katulampa Siaga Dua
Pompa Milik DKI Tak Kuat Hadang Banjir di Thamrin
BNPB: Jakarta Tak Akan Mutlak Bisa Bebas Banjir
Tiap 3 Hari 1 Bayi Dibuang di Jakarta
BMKG: Hujan Deras Masih Akan Bayangi Jakarta
3 Hari Ini, Waspadai Hujan Lebat di Jakarta
Polisi Pasang Metal Detector di Gereja Katedral
Banjir di Bukit Duri Jadi Tontonan