Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangkit dari Tsunami dan Berprestasi  

image-gnews
Monumen Tsunami di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. ANTARA/Ampelsa
Monumen Tsunami di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. ANTARA/Ampelsa
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Perempuan paruh baya itu saban hari sibuk mengawasi belasan pekerjanya di industri rumahan di tempat tinggalnya, kawasan Merduati, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Salawati, perempuan kelahiran 13 Februari 1967, dikenal sebagai pengusaha abon ikan dan keumamah (ikan kayu). Usahanya telah lama ada. Namun, tsunami delapan tahun lalu menghancurkan semuanya.

Salawati masih ingat betul kala itu ia tak sedang di rumah. Bersama suami dan anaknya bungsunya, Saputra, yang kala itu masih enam tahun, Salawati sedang berada di Medan untuk keperluan keluarga. Tiga anaknya yang lain tak diajak. Maka itu, ia begitu sedih ketika pulang tiga hari setelah tsunami: ketiga anaknya itu sudah tak ada.

Hampir saja Salawati stress. Namun, suaminya, Nurdin, selalu tabah menyemangatinya. "Saya pikir saat itu telah kehilangan segalanya. Tapi kemudian saya tahu itu adalah cobaan Allah. Saya harusnya tak lama bersedih."

Berbulan-bulan mereka hidup di pengungsian, tenda darurat, dan berharap bantuan dari berbagai pihak. Hingga kemudian salah satu NGO internasional membangun rumahnya tepat di bekas tapak rumah dulu.

Setahun setelah tsunami, Salawati yang punya keahlian memasak berjualan nasi gurih (nasi uduk khas Aceh) yang ditaruh di warung-warung kopi. Kemudian, sebuah lembaga pemerintah datang menawarkan bantuan untuk menghidupkan kembali usaha abonnya. "Pertama saya tolak, tapi kemudian mereka datang lagi memberi semangat," katanya.

Awal 2006, Salawati mengambil bantuan yang ditawarkan itu. Perlahan usahanya berkembang lagi. Ia pun membeli sebuah rumah lain di samping rumahnya terdahulu secara kredit. Rumah itu digunakan sebagai tempat usaha.

Setiap hari, industri rumahan itu memproduksi sekitar enam puluh kilogram abon ikan dan keumamah yang dijual di pasar-pasar di Banda Aceh dan Aceh Besar. Produksi Salawati menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke Aceh.

Namun, ia tidak menyebutkan berapa omzet usahanya itu. Ia hanya mengatakan itu cukup dan memadai untuk hidup bersama keluarganya. Yang jelas, dibandingkan sebelum tsunami, usahanya kini sedikit lebih berkembang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semangat untuk bangkit, menurut dia, salah satunya karena putra satu-satunya yang selamat dari amuk tsunami itu. "Saya ingin melihat dia sukses, ada biaya untuk sekolahnya," ujar Salawati.

Tetangga sekitar yang umumnya keluarga nelayan kemudian juga memberikan semangat kepada Salawati. Dia didapuk untuk mengajarkan mereka membuat abon dan ikan keumamah. Bahkan, dia juga kerap menurunkan ilmunya bagi perempuan lain di kawasan perkampungan nelayan.

"Saya mengajar banyak ibu rumah tangga, memproduksi abon dan ikan keumamah yang sehat, agar mereka terinspirasi membantu ekonomi rumah tangga," tuturnya.

Usahanya kini berkembang dan menorehkan prestasi. Beberapa perhargaan yang diraihnya adalah juara pertama Lomba Usaha Kecil dan Menengah se-Aceh tahun 2009, kemudian Juara III Nasional Katagori UKM terbaik 2009. Dia juga mendapatkan Penghargaan dari Tokyo University of Marine & Science and Technology and JICA Yokohama, tahun 2010.

"Kerena menang lomba, saya pernah ke Malaysia dan Jepang dibawa oleh pemerintah untuk studi banding melihat home industry di sana."

ADI WARSIDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ustad Abdul Somad Isi Acara Peringatan 14 Tahun Tsunami Aceh

25 Desember 2018

Warga melakukan salat jenazah di hadapan kerangka korban tsunami saat dilakukan pemindahan kuburan di Desa Kajhu, Aceh Besar, Aceh, Senin, 24 Desember 2018. Sebanyak 13 kerangka korban gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 dipindahkan ke kuburan baru. ANTARA
Ustad Abdul Somad Isi Acara Peringatan 14 Tahun Tsunami Aceh

Peringatan 14 tahun tsunami Aceh dipusatkan di Peukan Bada, Aceh Besar.


Ditolak di Hong Kong, Ustad Somad Zikir 13 Tahun Tsunami di Aceh

26 Desember 2017

Ustadz Abdul Somad. instagram.com
Ditolak di Hong Kong, Ustad Somad Zikir 13 Tahun Tsunami di Aceh

Setelah ramai diberitakan ditolak masuk Hong Kong, penceramah Ustad Somad datang ke Banda Aceh untuk zikir peringatan 13 tahun tsunami.


Peringati 13 Tahun Tsunami Aceh, Warga Padati Kuburan Massal

26 Desember 2017

Warga berdoa di kuburan massal Ulee Lheu Banda Aceh, 26 Desember 2016. Memperingati 12 tahun peristiwa tsunami Aceh, masyarakat Aceh melakukan ziarah di makam korban tsunami dan berdoa serta menggelar kenduri adat. TEMPO/Adi Warsidi
Peringati 13 Tahun Tsunami Aceh, Warga Padati Kuburan Massal

Peristiwa tsunami 13 lalu adalah cobaan bagi masyarakat Aceh, khususnya Banda Aceh.


Tema Peringatan 13 Tahun Tsunami Aceh: Melawan Lupa Siaga Bencana

26 Desember 2017

Warga melihat sejumlah foto kenangan dalam peristiwa Tsunami pada 12 tahun lalu yang ditunjukkan di dalam sebuah spanduk besar di depan masjid Ulee Lheu, Banda Aceh, 26 Desember 2016. TEMPO/Adi Warsidi
Tema Peringatan 13 Tahun Tsunami Aceh: Melawan Lupa Siaga Bencana

Pemilihan Kecamatan Leupung, Aceh Besar sebagai lokasi utama penyelenggaraan peringatan tsunami didasarkan kepada kejadian masa lalu.


13 Tahun Tsunami, Pemerintah Aceh Gelar Zikir Internasional

25 Desember 2017

Wisatawan mancanegara asal Malaysia memperlihatkan sertifikat yang diperoleh seusai mengunjungi situs tsunami kapal di atas rumah pada hari peringatan 12 tahun bencana gempa dan tsunami di Banda Aceh, Aceh, 26 Desember 2016. Peringatan 12 tahun bencana gempa dipusatkan di masjid Baiturrahim Ulee Lheu dengan melaksanakan doa bersama. ANTARA/Irwansyah Putra
13 Tahun Tsunami, Pemerintah Aceh Gelar Zikir Internasional

Pemerintah Aceh menggelar zikir internasional dengan menghadirkan ulama dari lima negara dalam peringatan 13 tahun tsunami.


Ini Jadwal Timnas Indonesia di Turnamen Aceh World Solidarity

23 November 2017

Pemain Timnas U-23 Indonesia melakukan selebrasi usai membobol gawang Timnas U-23 Suriah dalam pertandingan persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, 16 November 2017. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ini Jadwal Timnas Indonesia di Turnamen Aceh World Solidarity

Timnas Indonesia akan tampil dalam kejuaraan sepak bola international yang berlebel Aceh World Solidarity di Aceh.


Timnas Indonesia Hadapi 3 Negara di Aceh World Solidarity Cup

12 November 2017

Pemain timnas Indonesia Lerby Eliandry melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Kamboja  pada Pertandingan  Persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 4 Oktober 2017. Indonesia berhasil taklukkan Kamboja 3-1. Tempo/Fakhri Hermansyah
Timnas Indonesia Hadapi 3 Negara di Aceh World Solidarity Cup

Pemerintah Aceh menggelar turnamen sepak bola Aceh World Solidarity Cup yang diikuti Timnas Indonesia dan 3 negara lain.


Jangan Panik, Sirene Tsunami Berbunyi Besok  

25 April 2017

Sirine peringatan Tsunami terpasang di lantai empat Escape building (gedung evakuasi tsunami) Pemprov Sumatera Barat yang belum selesai pengerjaannya di Jl. Jend. Sudirman No.51, Padang, Jumat (16/8). Bangunan yang diresmikan 2 Januari 2013 lalu, diperkirakan belum bisa dimanfaatkan tahun ini. TEMPO/Subekti
Jangan Panik, Sirene Tsunami Berbunyi Besok  

Sirene tsunami akan dibunyikan pada Rabu, 26 April 2017, untuk uji simulasi dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.


Ekonomi Aceh Anjlok, Pengamat: Strategi Pemerintah Keliru

1 Maret 2017

Proyek perluasan jalan di Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah (14/3). Foto: Dok. Humas Aceh Tengah
Ekonomi Aceh Anjlok, Pengamat: Strategi Pemerintah Keliru

Pengamat Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Rustam Effendi, menduga Pemerintah Provinsi Aceh salah mengambil kebijakan.


12 Tahun Tsunami, Plt Gubernur: Mari Belajar Mitigasi  

26 Desember 2016

Seorang warga menangis dan menutup mukanya saat berdoa di kuburan massal Ulee Lheu, Banda Aceh, 26 Desember 2016. Hari ini masyarakat Aceh memperingati 12 tahun tsunami yang menawaskan lebiih dari 200 ribu warga. TEMPO/ADI WARSIDI
12 Tahun Tsunami, Plt Gubernur: Mari Belajar Mitigasi  

Pengetahuan bidang kebencanaan harus ditingkatkan agar upaya mitigasi bencana dapat dilakukan secara cepat, efektif, dan masif.