TEMPO.CO, Jakarta - Hingga mendekati akhir tahun, tambahan kuota BBM bersubsidi sebesar 1,23 juta kiloliter belum banyak terpakai.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan sampai dengan 24 Desember 2012, penyaluran BBM bersubsidi baru mencapai 44,01 juta kiloliter. "Jadi, secara total tambahan kuota 1,23 juta kiloliter belum terpakai. Khususnya, Premium belum terpakai, tetapi solar sudah terpakai," kata Rudi dalam pesan singkatnya, Rabu, 26 Desember 2012.
Rudi merinci, hingga 24 Desember 2012, penyaluran Premium telah mencapai 27,6 juta kiloliter atau 99,28 persen dari kuota penyesuaian 27,8 juta kiloliter. Penggunaan solar telah mencapai 15,24 juta kiloliter atau 102,48 persen dari kuota penyesuaian 14,87 juta kiloliter. "Memang masih banyak ditemukan penyalahgunaan solar bersubsidi di lapangan," kata Rudi.
Di lain pihak, penyaluran minyak tanah bersubsidi telah mencapai 1,16 juta kiloliter atau 96,7 persen dari kuota penyesuaian 1,2 juta kiloliter. Pada September 2012, DPR menyetujui penambahan kuota BBM bersubsidi dari 40 juta kiloliter menjadi 44,04 juta kiloliter.
Namun, karena kuota 44,04 juta kiloliter diperkirakan tak cukup sampai akhir tahun, maka pada awal Desember 2012, pemerintah kembali mengajukan tambahan kuota. Kuota tambahan yang diminta sebanyak 1,23 juta kiloliter sehingga kuota yang tersedia 45,2 juta kiloliter.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi subsidi BBM pada 2012 mencapai Rp 186,7 triliun. Angka ini 35,9 persen di atas pagu anggaran yang disiapkan pemerintah dalam APBN 2012.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terpopuler lainnya:
Terluka Saat Bercinta, PNS Ini Tuntut Kompensasi
|Greenpeace: Kiamat Terjadi pada 2030
Swaziland Penjarakan Pengguna Rok Mini