Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Elvis Presley Mati Muda  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Elvis Presley. Foto: sunrecords
Elvis Presley. Foto: sunrecords
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bintang rock ternyata benar-benar meninggal di usia muda, terutama bila mereka menyanyi solo. Hasil studi yang mengejutkan ini dilakukan oleh peneliti Inggris.

Mereka mempelajari kehidupan 1.489 penyanyi rock di Amerika Utara dan Eropa sejak 50 tahun terakhir, mulai dari Elvis Presley, yang mencapai ketenaran pada 1950-an, hingga anggota band Arctic Monkeys, yang terkenal pada 2006. Tingkat survival di antara para bintang rock tersebut lantas dibandingkan dengan populasi umum.

Rock star, entah artis solo atau anggota sebuah grup musik, mati lebih cepat daripada yang diharapkan berdasarkan usia, gender, dan etnisnya. Namun, tim peneliti menemukan bahwa artis yang bersolo karier berpeluang dua kali lebih besar meninggal dalam usia muda ketimbang penyanyi yang tergabung dalam sebuah band.

Penelitian yang dipimpin oleh Mark Bellis dari Pusat Kesehatan Publik, Liverpool John Moores University, itu menunjukkan 10,2 persen pemain band Amerika Utara mati muda, jika dibandingkan dengan 22,8 persen artis solo. Di Eropa, 5,4 persen pemain band mati muda, dibandingkan dengan 9,8 persen artis solo.

Alasan terjadinya perbedaan ini tidak diketahui. Peneliti menduga hal itu terkait dengan tingkat ketenaran yang dicapai artis solo dibandingkan para anggota band. Para peneliti mengatakan, ada kemungkinan pula bahwa dukungan dari anggota band lainnya menyediakan bantuan yang melindungi mereka dari kematian dini. Namun, studi lanjutan diperlukan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyalahgunaan obat di kalangan bintang rock, yang dapat menyebabkan kematian dini, kerap diasosiasikan dengan budaya ketenaran. Namun, peneliti menemukan bukti bahwa peristiwa buruk di masa kecil para bintang itu, semisal kekerasan fisik atau perceraian orang tua, dapat berperan dalam kehidupan sang artis.

Peristiwa buruk di masa kanak-kanak, kata peneliti, diketahui menjadi faktor risiko penyalahgunaan obat ketika anak itu dewasa. Penelitian gabungan ilmuwan Centre for Public Health, Liverpool John Moores University, dan Department of Health di Manchester itu juga menemukan sekitar separuh musikus yang meninggal akibat obat, alkohol, atau kekerasan setidaknya mengalami satu kejadian buruk di masa kecilnya.

“Ketenaran memang meningkatkan peluang untuk memanjakan diri dengan perilaku yang berisiko. Namun, kesadaran bahwa penyalahgunaan obat dan tindakan berisiko lainnya itu kemungkinan berakar pada masa kecil yang tidak menyenangkan hilang dari persepsi publik,” kata tim peneliti dalam laporan yang diterbitkan di jurnal BMJ Open, 19 Desember lalu.

LIVESCIENCE | TJANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

41 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.