TEMPO.CO, Brebes - Badai tropis Wukong tak begitu mengkhawatirkan bagi cuaca Tanah Air, khususnya untuk daerah Jawa bagian utara. Hasil analisis Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Pemantauan Tegal menyatakan badai tropis yang ada di Samudera Pasifik sebelah barat Filipina ini muncul akibat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah selatan Bali.
“Itu membentuk pumpunan angin memanjang dari Laut Jawa hingga Laut Flores. Namun, hasil pengamatan kami tak membahayakan,” ujar prakirawan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Pemantauan Tegal, Laylya Isnaini, Jumat, 28 Desember 2012.
Menurut dia, badai ini memunculkan aktivitas pertumbuhan awan dan hujan terjadi di wilayah Sumatera bagian utara, tengah dan selatan, Jawa bagian barat dan timur, serta Kalimantan bagian Barat, Bali, NTB, Sulawesi, hingga Maluku, dan Papua. “Sedangkan kondisi cuaca di Pantura umumnya berawan dan berpotensi hujan,” kata Laylya.
Hasil pantauannya pagi tadi menunjukkan angin bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan 05 hingga 30 kilometer meter per jam. Meski demikian, ia tetap mengingatkan kewaspadaan potensi hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang.
EDI FAISOL