TEMPO.CO, Surakarta - Sejumlah seniman dari dalam dan luar negeri akan menyajikan karya seni pertunjukan di pergantian tahun di Candi Sukuh, Karanganyar. Kegiatan bertajuk "Srawung Candi" tersebut digelar selama dua hari, 31 Desember 2012 hingga 1 Januari 2013.
Selain seniman dari luar negeri, Srawung Candi juga akan menampilkan beberapa kesenian rakyat. “Kesenian reog dan ketoprak juga akan kami tampilkan,” kata pimpinan Padepokan Lemah Putih, Suprapto Suryodarmo, yang merupakan penggagas acara, Jumat, 28 Desember 2012. Kesenian dari Makassar, Yogyakarta, Jawa Timur, serta Bali juga akan turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Sejumlah seniman asing yang akan tampil di Srawung Seni Candi itu di antaranya adalah David Chotjewitz (Jerman), Lynda Bransbury (Inggris), Audrey Gyurgyik (Amerika), Laura O'Brien (Irlandia), serta Brandon Yu (Amerika). Sedangkan seniman dalam negeri yang tampil di antaranya Martinus Miroto (Yogyakarta), Eko Supriyanto (Solo), serta Hinaq Denga'n (Kalimantan).
Beberapa dari seniman tersebut sudah menjadi langganan untuk tampil di Srawung Seni Candi yang sudah delapan kali digelar. Masing-masing seniman akan menyuguhkan karyanya yang merupakan inteprestasi terhadap candi yang berada di Lereng Lawu tersebut.
Menurut Suprapto, pertunjukan para seniman itu akan mengambil tema mengenai kesuburan. "Candi Sukuh merupakan lambang kesuburan melalui lingga dan yoni," katanya. Lingga dan yoni merupakan batu yang ada di lingkungan Candi Sukuh yang melambangkan alat kelamin pria dan wanita.
Candi Sukuh merupakan sebuah candi bercorak Hindu peninggalan dari abad XV. Berbeda dengan candi lain, Candi Sukuh berdiri di lereng gunung, tidak jauh dengan Candi Cetho. Banyak kalangan mengatakan bahwa Candi Sukuh memiliki banyak keistimewaan, di antaranya adalah adanya relief burung Garudeya yang juga disebut garuda.
AHMAD RAFIQ