TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute Development of Economy and Finance, Ahmad Erani Yustika, memprediksi inflasi Desember masih tetap aman di kisaran 0,2-0,3 persen. Adapun laju inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) diperkirakan mencapai 4 persen.
"Sejauh ini cenderung aman karena pemerintah juga bisa mengendalikan harga sejumlah barang pangan," katanya kepada Tempo, Selasa.
Ia menambahkan, faktor utama pendorong laju inflasi pada Desember ini masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni momen Natal dan perayaan pergantian tahun. "Desember ini momennya liburan ya," ucapnya.
Kalaupun ada pergerakan yang cukup tajam dari sejumlah komoditas, seperti daging sapi, menurut dia, sejauh ini tetap bisa diantisipasi. "Dengan begitu, lonjakan harga tak berlangsung lama."
Laju inflasi juga masih didorong oleh sektor transportasi, terutama tarif angkutan udara. Selain itu, penyerapan anggaran pemerintah yang lebih cepat membuat inflasi secara umum terkendali.
Badan Pusat Statistik mencatat, pada November 2012, terjadi inflasi sebesar 0,07 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-November) 2012 sebesar 3,73 persen dan laju inflasi year on year (November 2012 terhadap November 2011) sebesar 4,32 persen. Inflasi disebabkan kenaikan harga di beberapa komoditas, seperti bawang merah, beras, tarif angkutan udara, dan daging sapi.
AYU PRIMA SANDI