TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menyambut positif putusan kongres Amerika Serikat yang akhirnya sepakat menaikkan pajak untuk orang kaya sehingga dapat menghindari krisis jurang fiskal di negara tersebut.
"Itu bisa jadi sentimen positif bagi pasar modal Indonesia, karena kalau sampai fiscal cliff terjadi pasar modal Amerika bisa terganggu dan berdampak secara global," kata Ito ketika dijumpai di BEI, Rabu, 02 Januari 2013.
Selama ini sebagai regulator ia berharap agar fiscal cliff tidak terjadi. Apabila terjadi, ia khawatir pemotongan anggaran belanja yang dilakukan pemerintah serikat berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut dan merambat pada pasar modalnya. Pasalnya, jika pasar modal Amerika terganggu bakal menular ke pasar modal negara-negara lain, termasuk dalam hal ini adalah Indonesia.
Hal serupa disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad. "Kita cukup senang kesepakatan pemerintah dan kongres bisa tercapai," ujarnya.
Dari kesepakatan tersebut, ia berharap bisa membawa sentimen positif bagi pasar modal dalam negeri dan bisa terus berlanjut. Mengingat, situasi ekonomi Eropa hingga saat ini juga masih belum menunjukkan perbaikan.
Kesepakatan kongres tersebut diperoleh melalui pemungutan suara Selasa malam waktu setempat. Jumlah suara berakhir dengan posisi 257 : 167. Senat Partai Republik dan Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya sepakat dengan proposal Presiden Amerika Serikat untuk menaikkan pajak orang berpendapatan di atas US$ 450 ribu per tahun.
Dengan keputusan ini, Amerika Serikat tak lagi terjebak dalam kondisi jurang fiskal kenaikan pajak dan pemotongan anggaran belanja yang sedianya berlaku mulai Selasa, 1 Januari 2013. Amerika juga diprediksi terhindar masuk dalam jurang resesi ekonomi.
GUSTIDHA BUDIARTIE