TEMPO.CO, Jakarta - Rasyid Rajasa, pengemudi BMW maut, menjadi buah bibir masyarakat karena kasus kecelakaannya pada hari pertama 2013. Sempat merayakan pesta tahun baru di Parc 19, Kemang, Jakarta Selatan, pemuda 22 tahun itu kemudian mengantarkan pacarnya, Prilia Kinanti, ke kawasan Tebet. Mereka pun mengobrol selama empat jam, lalu ia pulang via tol Jagorawi.
Sebelum sampai di rumah, tepatnya di kilometer 3.350 pada pukul 05.45 WIB, anak Menko Perekonomian Hatta Rajasa ini mengalami kecelakaan. Mobil BMW mautnya menerjang sebuah Luxio dan membuat dua orang meninggal dan tiga luka-luka. Hasil pemeriksaan urin menunjukkan hasil negatif dari unsur narkotika dan alkohol.
Apa yang menyebabkan kecelakaan itu? Apakah pengemudi BMW maut itu mabuk? Tempo mencoba menelusuri kejadian semalam sebelum kecelakaan yang kini menjadi kepala berita di mana-mana ini.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menuturkan Rasyid dan pacarnya sempat pergi bersama ke sebuah kafe di kawasan Kemang, hingga pukul 1 dinihari. "Mereka di Kemang selama tiga jam," ujar Rikwanto dalam keterangan pers, Rabu, 2 Januari 2013.
Kafe yang disebut polisi itu adalah Bistro Terrace Parc 19. Tempo mendatangi kafe itu pada Jumat 4 Januari 2013. Seorang pegawai di sana membenarkan kehadiran anak Hatta Rajasa. "Tapi malam itu, Rasyid tidak terlihat mabuk," ujar Supervisor Parc 19, Ranti.
Kenapa Ranti yakin Rasyid tidak mabuk? Dia rupanya sempat melihat Rasyid di restoran tersebut pada perayaan malam tahun baru. "Saya lihat dia sekilas ketika keluar dari toilet," ujar Ranti. Awalnya dia tak tahu kalau sosok yang keluar dari kamar mandi itu adalah putra Menteri Perekonomian. Tapi seorang pelayan mengenalinya. "Itu, kan, anak Hatta Rajasa," Ranti menirukan ucapan salah satu pelayannya.
Ranti pun mengamati sekilas, lalu melanjutkan pekerjaan. Pada perayaan tahun baru, kafe yang berada di Jln. Taman Kemang ini memang sangat ramai. Ada 180 orang yang terbagi dalam 25 kelompok-kelompok terpisah. Tapi dari pengamatan sekilas itu, Ranti yakin Rasyid tak mabuk. "Dia kelihatan normal, biasa saja," ujar Ranti.
Namun, apakah Rasyid mengkonsumsi alkohol dalam perayaan tersebut? Soal ini Ranti mengaku tidak tahu. "Beberapa kelompok yang mengadakan perayaan di sini memang pesan wine, tapi ketika pulang mereka biasa saja," Ranti menjelaskan.
Pada perayaan tahun baru lalu, Bistro Terrace Parc 19 tidak menggelar pesta yang heboh. "Hanya ada pentas live DJ," kata Ranti. Setiap tamu yang hadir malam itu membayar Rp 300 ribu++. Pada malam nahas itu, Parc 19 tutup pukul 2 pagi.
DIANING SARI