TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 79 warga dari 576 pendaftar berhasil menjadi calon penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara. "Kami berikan masa sanggah bagi warga yang tidak puas hingga 10 Januari," ujar Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Rumah Susun Wilayah 1 Jakarta Utara, Kusnindar, saat dikonfirmasi, Jumat, 4 Desember 2012.
Jumlah yang masuk merupakan hasil seleksi ketat oleh tim khusus Dinas Perumahan DKI Jakarta. Sehingga calon penghuni yang lolos diklaim Kusnindar merupakan warga yang tepat menghuni rusun. "Banyak data yang diberikan warga tidak valid," kata dia.
Ia menyatakan awalnya jumlah pelamar mencapai 1377 peserta, namun setelah verifikasi hanya sekitar 576 peserta hadir. Bagi warga yang tidak lolos diberikan kesempatan mengikuti test di rusun lain seperti Jakarta timur dan rusun lainnya yang membuka pendaftaran. "Kebetulan peminat di tempat lain tidak terlalu banyak," ujarnya.
Butet, 47 tahun, calon yang tidak lolos mengaku kecewa dengan sistem verifikasi panitia yang dinilainya tertutup dan sarat kolusi. "Masa pas wawancara hanya di dalam ruangan, kenapa tidak terbuka, supaya bisa diketahui warga lainnya," kata dia geram.
Bukan hanya itu, panitia terkesan hanya mengakomodir sebagian kelompok sementara warga yang tidak lolos tidak diberikan alokasi untuk tinggal. "Saya bertanya sisanya dari 200 itu digunakan untuk siapa," ujarnya.
Aminah, 29 tahun, salah satu warga kluster B, mengaku heran dengan banyaknya warga tidak mampu yang tidak lolos seleksi. "Kemarin di sini bahkan banyak yang marah-marah," kata dia. Ia menyatakan banyak warga tidak mampu berasal dari rawa badak, telah melengkapi semua persyaratan namun tetap tidak lolos. "Mereka tidak pernah menjelaskan alasannya kenapa tidak lolos," kata dia.
Seperti diketahui, bulan lalu UPT Rusun 1 Jakarta Utara membuka lowongan pendaftaran baru sebanyak 200 unit di kluster B Marunda. Panitia mengagendakan pengundian rusun akan dilangsungkan 22 Desember 2012 lalu, namun dengan alasan memperketat selekasi, rencana pengundian akhirnya diundur hingga. 10 Januari mendatang.
JAYADI SUPRIADIN