TEMPO.CO, Manchester - Mario Balotelli, pemain yang dianggap memiliki bakat besar namun memiliki sifat bengal, tampaknya masih bisa bermain di Manchester City. Padahal, Kamis, 3 Januari 2013, Balotelli terlibat pertikaian dengan manajer Roberto Mancini.
Insiden tersebut terjadi di pusat latihan City, di Carrington. Mario Balotelli menjegal Scott Sinclair dengan sangat kasar. Kejadian tersebut membuat Mancini naik pitam. Mancini berusaha mengusirnya ke luar lapangan, sampai-sampai ia mencengkeram baju Balotelli.
Para pemain City lainnya tampak tertegun melihat peristiwa itu. Bahkan keduanya harus dipisahkan oleh staf pelatih lain. Balotelli langsung menuju kamar ganti dan meninggalkan tempat latihan dengan menggunakan Bentley-nya.
Perkelahian bukanlah hal asing bagi Balotelli. Sebelumnya ia dikabarkan berkelahi dengan Yaya Toure dan Micah Richards. Selain itu, Balotelli juga kerap melakukan aksi kontroversial lainnya, seperti melanggar jam malam klub dan menyalakan kembang api di dalam rumah.
Kejadian Kamis lalu itu membuat masa depan Balotelli di City berada di ujung tanduk. The Citizens dikabarkan bakal melepas pemain 22 tahun itu pada jendela transfer Januari ini. Namun Mancini membantah hal tersebut.
“Tidak ada yang berubah antara Mario dengan saya. Pikiran saya juga tidak berubah mengenai dirinya dan hal-hal lain yang terjadi dari waktu ke waktu,” kata Mancini. “Apakah Mario akan memiliki lebih banyak kesempatan? Saya akan memberinya 100 kesempatan, selama saya melihat dia berusaha untuk berkembang dan bekerja keras untuk klub ini.”
Pernyataan Mancini itu menimbulkan tanda tanya. Mancini lebih sering membela Balotelli yang sering melakukan aksi kontroversial baik di dalam dan di luar lapangan, sejak didatangkan dari Internazionale pada 2010.
Terkait insiden pertikaian dengan Mancini, Balotelli dikabarkan siap membela diri agar terhindar dari denda klub.
MCFC | SKY SPORTS | ANTONIUS WISHNU