TEMPO.CO, Depok: Polisi membekuk tiga sekawan yang diduga kerap mencuri rumah kosong. "Ketiga tersangka kami bekuk usai beraksi," kata Kepala Polsek Pancoran Mas Komisaris Agus Salim kepada wartawan, Sabtu, 5 Desember 2012. "Mereka memang pemain lama yang sudah lama kami buru."
Menurut Agus, ketiga tersangka itu adalah Syaiful Anwar, 21 tahun, Muhammad Sofiyan, 19 tahun, dan Hendra Saputra, 22 tahun. Mereka diringkus setelah mencuri di kediaman Cakti Padmanegara, 41 tahun, di Perumahan Pirus KIA nomor 5, RT 10 RW 07, Pondok Jaya, Cipayung, Depok. Dari tangan tersangka disita barang bukti, berupa obeng, linggis, satu Ipad Samsung Galaksi Tab II, sebuah telepon genggam Samsung Smart, kamera poket digital, dua cincin emas, gelang emas, anting emas, dan laptop. Total kerugian sekitar Rp 16 juta.
Kepala Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas Aiptu Eko Supriadi menambahkan, ketiga tersangka berdomisili di Jalan Padat Karya, RT 01 RW 06, Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung. Mereka tercatat pernah ditahan dalam kasus serupa yang terjadi 2010. Saat itu mereka menjadi tahanan Lembaga Pemasyarakatan Pondok Rajeg, Bogor. "Sudah pernah ditahan, tapi berulah lagi dan sering buat resah warga perumahan elit," katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, ketiga tersangka mengakui telah melakukan aksi itu dari tahun 2010. Menurut Eko, ketiga pemuda yang kerap dijuluki "Three Angle" ini memang memiliki keahlian membongkar rumah kosong. ""Ketiganya merupakan teman dari kecil, semuanya putus sekolah dasar," katanya.
Ditemui di ruang tahanan, Syaiful Anwar mengatakan dirinya tidak ingat berapa kali telah mencuri. Pencurian itu dilakukan karena dia yang saat ini memiliki istri yang tengah hamil 7 bulan membutuhkan uang segar. "Untuk istri saya yang sedang hamil," kata dia.
Dia juga mengaku memang berteman sejak kecil dengan kedua rekannya itu. "Rumah kami berdekatan," katanya. Mereka bertiga juga sampai saat ini tak memiliki pekerjaan tetap. Terlebih semenjak putus sekolah dasar, dia bersama dua rekannya hanya bisa mengamen di angkutan umum.
Syaiful mengatakan, dalam setiap aksinya mereka selalu membagi rata hasilnya. Aksi mereka juga kadang tidak teratur, tidak harus bertiga. Kalau tidak bertiga, mereka akan melakukannya berdua. "Tapi tak pernah (mencuri) sendiri," katanya.
ILHAM TIRTA