TEMPO.CO, Cilegon -- Cuaca buruk yang terjadi di sekitar perairan Selat Sunda sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan sebuah kapal tanker Trichem Bonita terdampar dan nyaris karam akibat dihantam ombak besar di pantai Merak, tepatnya di sebelah Hotel Beach Merak, Kota Cilegon, Banten.
Berdasar informasi yang dihimpun, kapal yang akan mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Pertamina Tanjung Gerem, Cilegon, Banten, itu datang dari Makasar pada Jumat malam, 4 Januari lalu. Namun, saat di perairan Merak, kapal tersebut langsung dihantam ombak besar sehingga mengalami gangguan mesin dan terempas hingga ke tepian pantai.
Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Banten, Baptis Soegiharto, mengatakan, kapal tersebut belum bisa dievakuasi karena cuaca di perairan Merak belum normal. Dengan demikian, proses evakuasi ditunda.
Menurut dia, kapal tersebut akan dievakuasi setelah cuaca normal dengan menggunakan kapal lain. "Kita menunggu angin dan gelombang reda. Kalau angin kencang seperti saat ini, tidak bisa dievakuasi," kata Baptis, Senin, 7 Januari.
Hingga saat ini, kapal tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi warga yang melintas. Bahkan banyak warga mengambil momen deburan ombak, yang menghantam badan kapal, menggunakan kamera. "Kapal ini menjadi pemandangan bagus buat masyarakat dan pengguna jalan yang lewat di pantai Merak," kata Darjat Nuryadin, 27 tahun, salah seorang warga yang menyaksikan kapal terdampar di luar pagar hotel.
Baca Juga:
Sementara itu, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak mengaku telah mendapatkan kabar ada kapal yang terseret ombak. ASDP pun mengimbau kepada seluruh nakhoda untuk lebih berhati-hati lagi. "Sebab, sekarang cuaca sedang buruk, jangan sampai kejadian itu menimpa kapal-kapal kami," kata juru bicara PT ASDP Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo.
Mario mengatakan, selama cuaca buruk, ASDP telah menyiapkan tugboat untuk memberikan bantuan kepada kapal yang susah sandar dan mati mesin di tengah laut. "Tugboat ini yang akan menariknya," katanya.
WASI'UL ULUM