TEMPO.CO, Jakarta - Kisah mengenai kecelakaan yang terjadi di kilometer 3.350 Tol Jagorawi pukul 05.45 WIB pada 2 Januari 2012 tak selesai sampai ganti rugi dan urusan ke pengadilan. Sebab pada tabrakan yang menewaskan dua penumpang Luxio, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan, ada nama Rasyid Rajasa, putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Majalah Tempo edisi Senin, 7 Januari 2013 menuliskan insiden BMW Maut ini dalam artikel berjudul Petaka BMW Putra Menteri. Pemuda 22 tahun ini, masih menjalani perawatan di kamar Presidential Suite Rumah Sakit Pusat Pertamina. Tim dokter yang menanganinya mengatakan Rasyid mengalami gangguan pencernaan dan kejiwaan akibat kecelakaan yang dialaminya.
Ketika kecelakaan terjadi, sopir mobil derek bernama Momon menuturkan bahwa Ia menyeret BMW X5 milik Rasyid. Rasyid mengikuti dari belakang. Adapun sopir Luxio, Frans Sirait, lebih dulu membawa mobilnya yang masih bisa hidup ke pool derek. Di pool, Momon dan beberapa petugas mekanik menyaksikan si pemuda mencopoti sendiri pelat nomor depan mobil B-272-HR itu. (Lihat juga: Cerita Momon, Sopir Derek BMW Maut)
Tanpa banyak tanya, Momon bergegas memasang pengait derek ke mobil BMW. Soalnya, kemacetan mulai mengular di jalan tol yang beberapa menit sebelumnya masih lengang. Momon awalnya tidak tahu siapa Rasyid. Ia dan seorang kawannya melihat seorang pria muda sibuk menelepon setelah kecelakaan. Rupanya, dia pengemudi mobil mewah itu.
Di akhir percakapan, si pemuda meminta orang di ujung telepon berbicara langsung dengan polisi yang baru tiba. Momon baru menyadari siapa sosok pemuda tersebut ketika keesokan harinya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menggelar konferensi pers dan mengaku bahwa pemuda tersebut adalah Rasyid Rajasa. Simak perkembangan berita kasus BMW Maut.
DIANING SARI | TIM TEMPO