TEMPO.CO, Surakarta - Sejumlah hotel di Surakarta menurunkan tarif menginap untuk menarik pengunjung mulai awal tahun 2013. Sebab, biasanya okupansi hotel turun selama Januari-Maret. Pejabat humas Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, Tia Kristiyanti, mengatakan selama Januari-Maret masuk masa sepi pengunjung. "Biasanya okupansi tidak sampai 50 persen untuk 121 kamar," katanya kepada Tempo, Senin, 7 Januari 2013.
Oleh karena itu, dia menyiapkan berbagai strategi untuk menarik pengunjung. Salah satunya dengan menurunkan tarif kamar hingga Maret 2013. Harga kamar yang biasanya dipatok Rp 480-500 ribu per malam, turun menjadi Rp 420 ribu. Namun, Tia mengingatkan penawaran khusus tersebut tidak berlaku tiap hari dan hanya di tanggal-tanggal tertentu.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan tarif khusus untuk layanan spa dan laundry. Ada tambahan pula paket MICE (meeting, incentive, convention, exhibiton) ke korporat dan instansi pemerintah, serta untuk menjadi lokasi acara pernikahan. "Kami berupaya menggenjot hunian kamar," ujar Tia.
Juru bicara Favehotel Solo Baru, Christina Pristisa Citra Puspita, mengatakan tempat penginapannya juga melakukan hal serupa. Demi menggenjot jumlah tamu menginap, harga khusus untuk menginap ditawarkan ke masyarakat. Jika biasanya tarif menginap dipatok Rp 348 ribu per malam, kini hanya Rp 308 ribu. "Tapi tidak termasuk makan pagi," katanya.
Christina menuturkan saat sepi pengunjung seperti sekarang, keterisian kamar hanya 10-20 persen dari 153 kamar yang tersedia. Dia berharap okupansi naik menjadi 30-40 persen untuk Januari. Program harga khusus menginap diberlakukan hingga Maret 2013. Ada pula promo minuman dengan harga mulai Rp 15 ribu dan makanan yang dibanderol mulai Rp 30 ribu per menu.
Sales Executive Lorin Hotel Solo, Okky Rahadian, mengatakan ada 40 kamar yang ditawarkan dengan harga promo. Jika biasanya tarifnya Rp 600 ribu per malam, kini menjadi Rp 380 ribu per malam. "Promo hanya di tanggal-tanggal tertentu selama Januari hingga akhir Februari 2013,"katanya.
Dia mengatakan keterisian kamar selama Januari-Februari rata-rata 60 persen. Padahal saat ramai, okupansi bisa mencapai 100 persen. Menurut dia, sudah ada beberapa grup yang memanfaatkan promo khusus tersebut. Biasanya mereka mengadakan seminar atau rapat di hotel.
UKKY PRIMARTANTYO