TEMPO.CO, Tuban - Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merugi setidaknya Rp 24,8 miliar akibat banjir dari luapan Bengawan Solo. Kerugian itu diderita lantaran banjir melanda 1.018 hektare dari total 2.022 hektare sawah siap panen di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Sedangkan 1.004 hektare tanaman padi dalam keadaan rusak berat dan sedang.
“Yang puso yang paling banyak,” kata Pelaksana Harian Dinas Pertanian Tuban, Darmudji, Rabu, 9 Januari 2013. Padahal, area persawahan yang puso itu rata-rata menghasilkan 6.000 ton per hektare. Sedangkan harga jual gabah sekitar Rp 4.000 kilogram.
Area persawahan yang rusak paling parah adalah Kecamatan Rengel seluas 808 hektare. Kemudian di Kecamatan Plumpang seluas 200 hektare. Sisanya, di Kecamatan Rengel dan Soko yang sedang didata jumlah kerugiannya.
Selain area persawahan, banjir merusak area pertanian palawija. Areal itu di antaranya ditanami jagung seluas 25 hektare di Kecamatan Soko. “Jadi, jumlah kerugian ini masih sementara.”
SUJATMIKO