TEMPO.CO, Toronto - Pebalap sepeda Lance Amstrong pernah menawarkan sekitar US$ 250 ribu kepada badan antidoping. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Antidoping Amerika Serikat (USADA) kepada 60 Minutes Sports dalam sebuah wawancara yang disiarkan Rabu, 9 Januari 2013, waktu setempat.
Kepala USADA, Travis Tygart, mengatakan, Armstrong menyuruh wakilnya menawarkan uang yang jumlahnya besar ke badan tersebut pada 2004. “Saya tertegun,” kata Tygart kepada jurnalis Scott Pelley yang mewawancarainya dalam program itu, sebagaimana dikutip Reuters.
Menurut Tygart, hal itu jelas merupakan konflik kepentingan bagi USADA. “Kami tegas menolak tawaran itu,” kata dia.
Lance Armstrong dilucuti dari tujuh gelar Tour de France-nya tahun lalu setelah USADA menemukan bukti penggunaan doping.
Saat ditanya seberapa besar uang yang ditawarkan Armstrong, Tygart menjawab, “Lebih dari US$ 150 ribu.” Lalu Pelley mengatakan bahwa 60 Minutes Sports telah menyelidiki dan menemukan tawaran itu sebesar US$ 250 ribu, dan dijawab Tygart: “Sekitar segitu.”
Tygart juga menuduh Armstrong memberi hadiah sebesar US$ 100 ribu kepada badan regulasi sepeda, Gabungan Olahraga Sepeda Internasional (UCI).
Selama wawancara dengan 60 Minutes Sports, Tygart menggambarkan Armstrong dan timnya, yang terdiri dari dokter, pelatih, dan pesepeda, sama dengan “mafia” yang menyimpan rahasia mereka bertahun-tahun. “Mereka mengintimidasi pebalap sepeda lain untuk secara diam-diam mengikuti metode ilegal mereka,” kata Tygart.
Beberapa pebalap sepeda itu dianggap sebagai korban oleh Tygart. Mereka dipaksa untuk memilih antara mengikuti program doping itu atau didepak dari tim. Tygart mengatakan, ia juga tertegun saat Departemen Kehakiman Amerika Serikat memutuskan untuk tidak menghukum Armstrong setelah dua tahun investigasi dan tidak membagikan penemuan mereka kepada USADA.
“Saya tidak tahu (mengapa mereka tidak menghukum Armstrong),” kata Tygart. “Ini adalah pertanyaan yang bagus. Kalau Anda telah menemukan jawabannya, beri tahu saya juga.”
Armstrong menolak diwawancarai 60 Minutes Sports dan juru bicaranya tidak menjawab panggilan telepon Reuters untuk dimintai komentarnya.
REUTERS | GADI MAKITAN