TEMPO.CO, Serang- Banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak beberapa hari terahir di Provinsi Banten telah menyebabkan ribuan rumah terendam dan empat orang dikabarkan meninggal. Banjir dan tanah longsor ini terjadi karena meluapnya Sungai Ciujung, Ciliman dan Cilemer.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Suyadi Wiraatmadja mengatakan, bencana banjir dan longsor yang terjadi di Banten telah mengakibatkan empat orang meninggal dunia, yaitu tiga orang di Lebak dan satu orang di Pandeglang.
Tiga korban meninggal di Kabupaten Lebak yaitu, Warsiti 65 tahun warga Talun Desa Panancangan Kecamatan Cibadak, Dadang 35 tahun, warga Kujang Sari Kecamatan Cibeber, dan Mustofa 16 tahun warga Sindangsari Kecamatan Sajira. Sedangkan satu orang dari Pandeglang adalah Sari 75 tahun.
"Informasi yang saya terima, musibah banjir dan longsor telah memakan korban jiwa, yakni empat orang meninggal," kata Suyadi Kamis, 10 Januari 2013.
Suyadi mengatakan, hujan deras yang terus mengguyur wilayah Banten semakin meluas dan menyebabkan 46 kecamatan di lima kabupaten terendam banjir yaitu di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang.
Menurutnya, saat ini banjir makin meluas. Bahkan tinggi banjir makin bertambah akibat meluapnya sungai Ciujung, Sungai Ciliman, Sungai Cilember, dan Sungai Cidurian.
"Di Kabupaten Serang banjir merendam 11 kecamatan, yakni Kecamatan Kopo, Binuang, Kibin, Kragilan, Cikande, Tunjungteja, Padarincang, Pamarayan, Bandung, dan Jawilan," katanya.
Menurut Suyadi, untuk banjir di Kabupaten Pandeglang terjadi 12 kecamatan terendam, yakni Kecamatan Munjul, Pagelaran, Patia, Sukaresmi, Cisata, Saketi, Picung, Bojong, Sorong, Panimbang, Labuan, dan Mandalawangi.
Banjir juga terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang. Di Kabupaten Tangerang terjadi di lima kecamatan yakni Kecamatan Jayanti, Kresek, Gunung Kaler, Tiga Raksa, dan Solear.
Rinciannya adalah di Kecamatan Jayanti sebanyak 150 KK dengan jumlah 450 jiwa, Kecamatan Kresek sebanyak 437 KK dengan jumlah 190 KK, Kecamatan Solear sebanyak 77 KK dan jumlah 210 KK, Kecamatan Gunung Kaler sebanyak 65 KK dengan jumlah 150 jiwa.
Menurutnya, upaya penanganan darurat masih dilakukan oleh BNPB, BPBD Banten, BPBD Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, Korem 064 Maulana Yusuf, Brimob Polda Banten, Tagana Banten, Dinsos Kabupaten Serang, Dinsos Pandeglang, Dinsos Lebak, Polres Serang, Polres Pandeglang, Polres Lebak, PP MMS Ciujung, dan masyarakat.
"Pendirian Posko darurat bencana di tiap desa. Pendistribusian personil, peralatan dan logistik untuk membantu masyarakat yang terkena banjir," katanya.
WASI'UL ULUM