TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandala Sakti, Indah Permanasari, mengatakan, penyebab utama banjir di jalan tol Tangerang-Merak adalah Bendung Pamarayan di Serang, Banten, dibuka oleh petugas bendung setempat.
Alasannya, Bendung Pamarayan tidak mampu menampung volume air besar akibat hujan yang terus-menerus selama beberapa hari belakangan. “Bendung Pamarayan tidak sanggup menampung air, sehingga pintu bendung dibuka dan seluruh air dibuang ke Sungai Ciujung dan Cidurian, yang kemudian meluap,” kata Indah kepada Tempo, Kamis, 10 Januari 2013.
Menurut Indah, banjir yang menerjang jalur tol di Km 57-59 di Desa Undarandir, Kragilan, Serang, Banten, sejak tadi malam hingga siang ini terjadi ketika Pos Pemantauan Banjir BPSDA Ciujung Cidanau Dinas Sumber Daya Air Provinsi Banten membuka delapan pintu bendungan pada Rabu, 9 Januari, pukul 23.00.
“Air langsung meluap dan menutupi jalan tol, kami langsung menutup jalan tol pada pukul 00.00,” ujar Indah. Pos pemantau, kata dia, menginformasikan saat itu debit air di Bendung Pamarayan mencapai 2.600 meter kubik per detik, sehingga ditetapkan dalam status siaga merah atau bahaya.
“Sehingga delapan pintu bendung dibuka penuh,” kata dia. Perjalanan air dari pintu bendung ke Desa Undarandir sekitar 2-3 jam. Sejak pintu bendung dibuka, ketinggian air di Km 57-59 terus meninggi dari 45 sentimeter hingga 150 sentimeter.
Pengelola jalan tol Tangerang-Merak berharap Pemerintah Provinsi Banten cepat merealisasikan rencana penanggulangan banjir, seperti memperbesar Bendung Pamarayan.
JONIANSYAH