Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deteksi 3 Jenis Kanker pada Perempuan

image-gnews
Ilustrasi. Dailymail.co.uk
Ilustrasi. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta--Terobosan penting dalam upaya memerangi kanker pada kaum perempuan mulai menemui titik terang. Sebuah tes baru yang ditemukan peneliti Amerika disebut-sebut bakal mampu mendeteksi tiga jenis kanker, yaitu serviks, rahim, dan ovarium. Tes itu disebut PapGene tes.

Tes pendeteksian kanker tersebut didasarkan atas tes yang telah ada untuk kanker serviks (pap smear). Ternyata, tes ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit pada ovarium dan rahim. Kesimpulan tersebut didapat melalui penelitian yang dilakukan ilmuwan dari John Hopkins Kimmel Cancer Center di Baltimore, Amerika. Diharapkan tersebut akan menjadi tes yang simpel dan murah.

Dalam penelitiannya, ilmuwan dari John Hopkins mengidentifikasi gen abnormal yang ditemukan dalam sel-sel kanker spesifik. Mereka lalu meneliti sampel dari test pap smear kanker serviks, dan mencari sel-sel kanker dari ovarium atau rahim yang telah membelah diri untuk menuju serviks.

Metode ini berhasil 100 persen dalam mendeteksi kanker endometrium. Juga berhasil 40 persen dalam mendeteksi tumor ovarium. Kanker dideteksi baik pada stadium dini maupun akhir. Sebagaimana dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine, peneliti mengatakan tes dengan lebih banyak gen bisa memberikan hasil yang lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian lanjutan, termasuk uji coba dalam skala yang lebih besar, diperlukan sebelum PapGene tes siap digunakan masyarakat. Setidaknya itu perlu satu dekade sebelum secara luas digunakan. Shannon Westin, peneliti dari University of Texas, mengatakan supaya bisa mendeteksi tiga jenis kanker tersebut, tes smear harus dilakukan sepanjang hidup, bukan cuma sampai umur 65 tahun.

Hasil penelitian ini disambut gembira banyak pihak. "Mencari bukti kanker ovarium dan rahim dari sampel tes smear perempuan adalah ide yang cerdas," kata Hazel Nunn dari Cancer Research, Inggris, sebagaimana dilansir dari situs Daily Mail, Kamis (10/1). Namun dia mengatakan perlu penelitian dalam skala besar untuk memastikan bahwa tes tersebut bisa mendeteksi pada stadium awal.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 jam lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.