TEMPO.CO, Surakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berpengaruh ke penjualan komputer di Surakarta. Salah seorang pengusaha komputer, Yunianto mengatakan nilai tukar rupiah yang sekarang di angka Rp 9.800 per dolar AS membuat harga produk naik antara 1-3 persen.
"Kenaikan harga memang sangat tipis. Tapi secara psikologis mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Mereka memilih menunda pembelian," katanya Kamis, 10 Januari 2013. Dia memperkirakan selama 2 pekan terakhir ada penurunan penjualan sebesar 20-30 persen.
Pemilik toko komputer Quadra ini mengatakan kenaikan harga paling besar terjadi pada produk notebook. Pasalnya, harga produk ini relatif lebih tinggi dari produk-produk lainnya. Sensitifnya harga notebook ini disebabkan 80 persen item produk ini dijual dengan dollar AS.
Sebagai langkah antisipasi, pedagang elektronik cenderung menunggu hingga kurs stabil sebelum kembali agresif menawarkan produk. "Sebenarnya kalau nilai tukar stabil, meskipun tinggi, tidak masalah buat kami. Yang repot kalau masih fluktuatif seperti sekarang ini," katanya.
Pemilik toko komputer lain, Bintoro, mengatakan saat ini harga produk komputer naik antara 1-5 persen. Kenaikan harga paling tinggi adalah printer. Sebab printer berukuran besar dan memakan banyak tempat. "Jadi butuh banyak ruang untuk penyimpanan di gudang atau saat pengiriman barang," ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO