Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Desak Audit Sistem Drainase Jakarta  

image-gnews
Pengendara motor melintasi sebuah mobil yang mogok karena banjir di jalan Fatmawati, Jakarta, Senin (25/10). Minimnya daerah resapan dan drainase yang buruk membuat Banjir Ibukota saat di guyur hujan lebat. TEMPO/Seto Wardhana
Pengendara motor melintasi sebuah mobil yang mogok karena banjir di jalan Fatmawati, Jakarta, Senin (25/10). Minimnya daerah resapan dan drainase yang buruk membuat Banjir Ibukota saat di guyur hujan lebat. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna, mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengaudit sistem drainase di seluruh wilayah Jakarta. Pasalnya, selama musim hujan dan banjir melanda, saluran-saluran air terlihat tidak berfungsi optimal.

"Bahkan sudah ada mesin pompa pun kadang masih tetap banjir," ujar Yayat, Ahad, 13 Januari 2013. Ia menambahkan, audit ini bertujuan untuk mengetahui dengan pasti penyebab utama banjir. Menurut Yayat, bukan hanya soal bermasalahnya saluran air yang menyebabkan genangan air di kawasan Jakarta, tapi bisa juga dipicu oleh faktor kemiringan tanah di saluran makro, seperti Cengkareng Drain misalnya.

"Dasar kalinya sudah rata alias tidak ada kemiringan. Jadi air tidak mengalir deras," ucap Yayat. Ia menyebutkan kemiringan tanah bisa berubah karena adanya pendangkalan akibat makin menumpuknya endapan lumpur di kali.

"Apalagi ditambah pasang laut," ucap Yayat. Maka tidak heran meski ada mesin pompa yang berfungsi menyedot genangan air, tapi hal itu tidak berjalan optimal karena air tidak mengalir dengan deras.

Yayat menambahkan, petugas seharusnya turun ke lapangan ketika banjir melanda. Dengan demikian akan mudah bagi pihak berwenang untuk mengenali penyebab utama banjir. Apalagi petugas sudah memiliki catatan ihwal daerah-daerah rawan banjir. "Kalau datangnya pas kering mana bisa tahu di mana masalahnya," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya arus lalu lintas di ruas Jalan Daan Mogot pada Ahad pagi, 13 Januari 2013, tersendat. Hal ini terjadi karena ruas jalan tergenang air dari luapan Kali Cengkareng Drain. Meski daerah pinggiran kali sudah dilakukan penurapan atau dipasang tanggul, air tetap menerabas masuk ke jalan raya. Kemacetan pun tidak bisa dihindarkan. (Lihat foto-foto Cengkareng Drain yang meluap).

Lebih lanjut, Yayat menilai genangan air yang merata terjadi di kawasan Rawa Buaya tidak lepas dari kurangnya pengelolaan Kali Cengkareng Drain. "Lima tahun terakhir sepertinya tidak ada pengerukan," ucap dia.

Jika normalisasi kali berupa pengerukan tak dilakukan, dia menambahkan, tidak mustahil bila selama musim hujan ini ruas Jalan Daan Mogot akan terus tergenang air. "Kalau saluran makronya saja tidak dinormalisasi (dikeruk), air di saluran mikronya tidak akan mengalir," kata Yayat.

ADITYA BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

38 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

45 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

52 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

54 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

15 Maret 2024

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

5 Maret 2024

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.